Diwawancara Adhyaksa Dault SBY Ngobrolin Lukisan Hingga Presidensi G20

Diwawancara Adhyaksa Dault SBY Ngobrolin Lukisan Hingga Presidensi G20

Nasional | BuddyKu | Jum'at, 9 September 2022 - 21:09
share

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) periode 2004-2009 Adhyaksa Dault berkesempatan mewawancarai Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara eksklusif.

Dalam wawancara tersebut, keduanya membahas beragam hal. Mulai dari olahraga, seni budaya, situasi terkini terkait geopolitik global, hingga peran Indonesia dalam Presidensi G20.

Adhyaksa tak sendiri. Dia dibantu artis Syifa Savira Nuraisyah atau lebih dikenal sebagai Syifa Hadju. Syifa berperan sebagai co-host, dalam wawancara yang menjadi episode perdana channel YouTube AdhyaksaDaultChannel ini.

SBY memulai ceritanya dengan lukisan. Dia mengatakan, melukis menjadi salah satu kegiatan sehari-hari untuk mengasah hobinya di bidang seni budaya.

Ada beberapa aliran atau paham dalam seni melukis. SBY sendiri memilih gaya seni rupa realisme dengan tambahan unsur impresionisme.

Saya memilih realisme, yang realis, alam semesta ciptaan Tuhan. Tetapi saya tambahkan dengan impresionisme, ujar SBY, dalam wawancara eksklusif di kanal YouTube AdhyaksaDaultChannel, dikutip Jumat (9/9).

Realis impresionis artinya apa? Jadi saya memotret dalam lukisan alam ciptaan Allah itu. Kemudian saya tambahkan agar lebih menarik diperkaya warnanya, ilustrasi yang lain, sehingga realisme plus. Nah di situ memang saya harus punya banyak referensi apa yang saya lukis, sambungnya.

SBY mengaku, sebagian besar lukisan hasil karyanya berasal dari jepretan foto mendiang sang istri, Ani Yudhoyono. Juga, hasil foto yang dijepretnya sendiri.

Sesekali, ayah dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini juga mencari inspirasi lukisannya dari sumber-sumber terbuka dengan modifikasi yang dikembangkannya.

Saya sekali-sekali saya lihat open source , sumber terbuka dari internet. Kalau bagus saya lukis tapi tentu saya modifikasi saya kembangkan tidak persis dengan foto itu. Yang lainnya ya imajinasi saya dan kalau saya melukis itu rasanya damai, I\'m so happy , tuturnya, sambil tersenyum.

SBY menceritakan, melukis dapat mendatangkan kebahagiaan tersendiri. Melukis merupakan bagian dari healing process ,atau proses penyembuhan..

Saya suka membayangkan dan juga meyakini bahwa ibu Ani ada di sekitar saya. Karena dulu waktu ibu Ani ngambil foto, saya mendampingi. Kalau saya menciptakan lagu, saya menyanyi, ibu Ani juga mendampingi, ungkap SBY.

Jadi melukis ini hampir setiap hari saya lakukan, memang membawa kebahagiaan dan sangat penting bagi saya dalam rangka healing process, jelasnya.

Adhyaksa sendiri terkejut melihat hasil lukisan-lukisan SBY. Dia mengaku tak menyangka, SBY memiliki bakat yang tak banyak diketahui oleh banyak orang.

Di JCC ada pameran, saya kira lukisan siapa, ternyata lukisan bapak, baru tahu saya itu pak, ucap Adhyaksa.

SBY tertawa kecil. Dia menceritakan, teman-temannya di Akademi Militer juga tidak menyangka bahwa dirinya bisa melukis.

Memang saya tidak melukis dulu, saya melukis baru tahun lalu, bulan Mei 2021. Jadi sekarang ini baru satu tahun lebih dua bulan, tuturnya, menanggapi Adhyaksa.

SBY pun berharap, semua lukisan hasil karyanya tersebut dapat dilihat dan dinikmati masyarakat secara luas.

Saya ingin dalam waktu 2-3 tahun, lukisan saya sudah patut untuk dilihat oleh publik, sambil saya terus belajar. Saya tidak punya guru, tidak pernah sekolah melukis. Saya hanya (belajar) dari YouTube, dari video, otodidak murni, ungkap SBY.

Setelah ngobrolin lukisan, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini mengemukakan pandangannya soal Presidensi G20 Indonesia.

SBY perpandangan, Presidensi G20 yang akan digelar pada bulan November 2022 mendatang menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia.

Sebab, di saat yang hampir bersamaan, perang antara Rusia dan Ukraina mempengaruhi situasi geopolitik global saat ini.

Saya harus jujur bahwa tantangannya berat, mengapa? Ketika digelar G20 Summit bulan November mendatang, dunia kita seperti itu sedang panas geopolitiknya, sedang bergejolak perekonomiannya. Dan barangkali masing-masing negara mengutamakan kepentingannya sendiri, bukan kepentingan bersama, urai SBY.

Kemudian, dia menilai, G20 sendiri sudah retak dan terbelah. Tidak sama dengan era ketika SBY aktif dalam G20. Saat itu hangat, akrab, duduk bersama memecahkan masalah. Sekarang tidak bisa begitu lagi, tambahnya.

SBY berharap, para pemimpin G20 saat ini dapat mampu memahami persoalan yang sesungguhnya serta dapat mencari solusi dengan cara-cara yang tak biasa.

Yang saya sebut thinking outside the box mencari pendekatan yang pas, diplomasi yang pas, mitigasi dan persuasi yang pas, tegas SBY.

Meskipun mengalami tantangan yang tak mudah, SBY menilai, momentum Presidensi G20 dapat menjadi peluang emas bagi bangsa Indonesia untuk mengambil manfaat yang baik.

Saya masih melihat tetap ada peluang yang bisa dimainkan oleh Indonesia. Semoga peluang itu tidak disia-siakan, harapnya.

Wawancara tersebut juga membahas sejarah dan prestasi klub Voli LavAni di turnamen bergengsi Proliga serta Sea Games Vietnam 2022 ada juga diskusi singkat persoalan ekonomi dan tantangan bagi Indonesia.

Silakan simak di channel YouTube AdhyaksaDaultChannel. Selamat menyaksikan!

Topik Menarik