Simak 7 Pahlawan Revolusi yang Tewas pada Peristiwa G30S

Simak 7 Pahlawan Revolusi yang Tewas pada Peristiwa G30S

Nasional | BuddyKu | Selasa, 6 September 2022 - 12:02
share

Bisnis.com, JAKARTA - Pahlawan revolusi merupakan sebuah gelar yang diberikan kepada perwira militer yang gugur pada Tragedi G30S atau dikenal juga dengan Gerakan 30 September.

Peristiwa G30S ini memakan banyak korban dari petinggi TNI Angkatan Darat dan korban lainnya. Berdasarkan dari keputusan presiden tahun 1965 mereka yang di gugur ditetapkan sebagai pahlawan revolusi.

Nama Pahlawan Revolusi

Setidaknya ada 7 pahlawan Revolusi di Indonesia. Berikut ini nama pahlawan tersebut dan biografi singkatnya yang perlu diketahui.

Pahlawan revolusi yang pertama yaitu Jenderal Ahmad Yani yang lahir di Jenar Purworejo tanggal 19 Juni 1922. Dalam bidang militer, Jenderal Ahmad Yani pernah menjalankan beberapa tugas penting, seperti; pemberantasan PKI Madiun Tahun 1948, Agresi Militer Belanda 2, dan penumpasan DI/TII di Jawa Tengah.

Pada tahun 1958, Jenderal Ahmad Yani diangkat menjadi Komandan Komando Operasi 17 Agustus yang dilaksanakan di Padang Sumatera Barat. Operasi tersebut bertujuan untuk melakukan penumpasan terhadap pemberontakan PRRI.

Karirnya terhenti saat terjadi saat pemberontakan G30S di tanggal 1 Oktober 1965 yang membuat dirinya gugur.

Pahlawan Revolusi selanjutnya yaitu Letjen S Parman atau dikenal juga dengan nama Siswondo Parman. Beliau merupakan petinggi TNI pada masa orde lama. Letjen S. Parman ini dilahirkan di Wonosobo, 4 Agustus 1998.

  1. Parman memulai pendidikan di bidang intelijen dan pernah dikirim ke Jepang guna memperdalam ilmu intelijen. S Parman mengabdi untuk Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan.

Pengalamannya selama ini sangat berguna bagi TNI terutama untuk mengetahui rencana pemberontakan yang akan dilakukan PKI. Tetapi di tanggal 1 Oktober 1965 S. Parman diculik dan dibunuh bersamaan dengan jenderal lain.

Letjen TNI Anumerta R Suprapto lahir di Purwokerto 20 Juni 1920. Beliau pernah mengikuti kursus Pusat Latihan Pemuda, Seinendan, dan latihan Keibodan. Awal mula R. Suprapto menjadi anggota militer yaitu ketika ikut berjuang di kemerdekaan merebut senjata pasukan Jepang pada saat di Cilacap. Setelah itu kemudian R. Suprapto masuk tentara keamanan rakyat yang ada di Purwokerto. R Suprapto juga turut tewas dalam tragedi G30S.

Letjen M.T. Haryono lahir di Surabaya 20 Januari 1924. M.T. Haryono bergabung menjadi perwira yang fasih bahasa Belanda, Jerman, dan Inggris. Kemampuannya yang menguasai 3 bahasa ini menjadi penghubung dalam perundingan dan komunikasi. Tahun 1965 M.T. Haryono dan petinggi lainnya turut gugur pada pemberontakan G30S.

Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen 28 Agustus 1922 dan merupakan perwira tinggi TNI AD. Sutoyo siswomiharjo ditemukan meninggal di Lubang Buaya tanggal 1 Oktober 1963 pada usianya yang masih 43 tahun. Pada saat itu Sutoyo menentang adanya pembentukan angkatan kelima dan akhirnya gugur dalam G30S.

DI Panjaitan lahir di Balige, 19 Juni 1925. Sebelum meninggal pada 1 Oktober 1965 D.I. Panjaitan ini diangkat menjadi Asisten IV Menteri/ Panglima Darat. Beliau meninggal pada saat berusia 40 tahun dan kini menjadi salah satu pahlawan revolusi Indonesia.

Kapten Anumerta Pierre Tendean lahir pada 21 Februari 1939. Beliau merupakan seorang Perwira militer Indonesia yang gugur akibat G30S di usianya yang masih 26 tahun. Beliau juga merupakan pahlawan revolusi bersama enam tokoh lainnya.

Itulah 7 nama pahlawan revolusi yang harus kamu ketahui, agar bisa mengenang jasa pahlawan indonesia dahulu.

Topik Menarik