Nama Asli Sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sahabat Rasulullah , Abu Bakar Radhiyallahu Anhu menjadi khalifah pada 11-13 hijriah. Beliau termasuk orang yang awal masuk ke dalam islam.
Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu Anhu menyatakan: Allah Azza wa Jalla menurunkan nama untuk Abu Bakar dari langit, yaitu ash-Shiddiq. Ali sendiri bersumpah akan pernyataannya ini. (HR Ath-thabrani).
Sementara di pihak lain, rupanyaUmarjuga menyesal karena tidak
Melihat kedatangannya, raut wajah Nabi shalallahu alaihi wa sallam berubah (karena marah) sampai-sampaiAbuBakariba kalau-kalau beliau memarahiUmar.
Allah Azza wa Jalla mengutusku kepada kalian kemudian kalian mengatakan, \'Engkau (Muhammad) dusta\', namunAbuBakarberkata, \'Ia (Muhammad) benar\'. Ia telah melindungiku dengan diri dan hartanya. Bisakah kalian membiarkan Sahabatku ini bersamaku?\' (Maksudnya tidak melukai hatinya).
Beliau mengatakannya dua kali. Maka, setelah kejadian ini,AbuBakartidak pernah disakiti lagi", sahih Bukhari.
Sementara itu, dariAbuSa\'id al-Khudri Radhiyallahu Anhu, ia bercerita: "Suatu ketika Rasulullah berkhutbah di hadapan orang-orang. Beliau bersabda:
. : . : - - .
\'Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberikan pilihan kepada seorang hamba antara dunia dan apa yang ada pada-Nya. Lalu hamba itu memilih apa yang ada pada Allah Azza wa Jalla.\' Tiba-tiba,AbuBakarmenangis. Kami pun heran karena tangisannya terhadapkabar yang disampaikan Rasulullah tentang seorang hamba yang diberi pilihan itu. Ternyata, beliaulah hamba yang diberi pilihan tersebut, danAbuBakarlah satu-satunya orang yang mengetahui (akan hal itu) di antara kami.
Kemudian Rasulullah bersabda: \'Sesungguhnya, di antara orang yang paling dermawan kepadaku dalam persahabatannya dan dalam (menginfakkan) hartanya adalahAbuBakar.
Seandainya aku dibolehkan untuk menjadikan kekasih selain Rabbku, niscaya akan kujadikanAbuBakar sebagai kekasihku. Akan tetapi, persaudaraan dan kasih sayang dalam Islam itu lebih utama. Maka janganlah sampai ada satu pintu pun (kepemimpinan) di dalam masjid yang tidak ditutup, kecuali pintu Abu Bakar." (Shahihul Bukhari)










