Kenaikan Harga BBM Pengaruhi Elektabilitas Partai Politik? Ini Kata Pengamat

Kenaikan Harga BBM Pengaruhi Elektabilitas Partai Politik? Ini Kata Pengamat

Nasional | BuddyKu | Senin, 5 September 2022 - 13:30
share

GenPI.co - Pengamat Politik Karyono Wibowo menilai kenaikan harga BBM ternyata tak mempengaruhi elektabilitas partai politik (parpol) secara signifikan.

Hal itu termasuk pengaruh kepada elektabilitas parpol pendukung pemerintah.

Berpengaruh, tapi tidak signifikan," kata Karyono dalam siaran YouTube TV Desa seperti dipantau di Jakarta, Senin (5/9).

Menurut Karyono, kebijakan BBM bukan satu-satunya faktor penentu elektabilitas partai politik .

Pasalnya, kebijakan menaikkan harga BBM hampir terjadi di semua era pemerintahan.

"Bukan satu-satunya variabel naik turunnya suatu suara," tambahnya.

Lebih lanjut, Karyono mengatakan bantuan langsung tunai (BLT) pemerintah sebagai pengalih subsidi BBM kepada masyarakat juga tak akan mempengaruhi elektabilitas parpol.

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) itu pun mencontohkan kasus yang terjadi saat harga BBM naik di masa kepemimpinan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono .

Menurutnya, kebijakan menaikkan harga BBM saat itu tidak berpengaruh signifikan terhadap perolehan suara Partai Demokrat.

"Di periode kedua, justru Partai Demokrat menang," katanya.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga telah beberapa kali menyesuaikan harga BBM sejak menjabat di 2014 hingga 2019.

"PDI Perjuangan, sebagai pengusung partai utama, menang juga. Partai Golkar, partai koalisinya Pak Jokowi, meskipun masuk di pertengahan jalan tetap suaranya masih cukup signifikan," jelasnya.

Oleh karena itu, Karyono menyarankan agar dilakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui secara presisi apakah kebijakan menaikkan harga BBM berdampak pada elektabilitas parpol koalisi pemerintah.

Namun, Karyono yakin akan terjadi migrasi pemilih, karena kebijakan kenaikan harga BBM dianggap membebani masyarakat.

Kemudian, ada yang tadi belum memutuskan, undecided votes, akan membuat pemilih menjadi wait and see," ujar Karyono. (ant)

Simak video menarik berikut:

Topik Menarik