Harga BBM Naik, Ani Yakin Tambahan Bansos Tahan Kemiskinan Bertambah

Harga BBM Naik, Ani Yakin Tambahan Bansos Tahan Kemiskinan Bertambah

Nasional | jawapos | Minggu, 4 September 2022 - 10:13
share

JawaPos.com Pemerintah menggelontorkan tambahan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 24,17 triliun untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Diharapkan, tambahan bansos ini bisa menahan angka kemiskinan bahkan diupayakan menurun.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers pengumuman kenaikan harga BBM di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9).

Kami perkirakan dengan adanya bansos yang diberikan, tambahan Rp 24,17 triliun, maka bisa menahan pertambahan jumlah kemiskinan. Sehingga tetap bisa kita jaga dan bahkan diupayakan menurun melalui program-program pemerintah lainnya, kata Sri Mulyani.

Ani, sapaan Sri Mulyani, juga tak menampik bahwa kenaikan ini akan membawa dampak terhadap peningkatan inflasi dan progres pemulihan ekonomi. Untuk itu, pemerintah akan berupaya untuk terus memantau dampak inflasi dan pertumbuhan ekonomi agar tidak tersendat.

Kita juga akan memantau dampak inflasi dan pertumbuhan ekonomi serta kemiskinan (dampak) dari kenaikan BBM yang diumumkan oleh bapak menteri ESDM, ujarnya.

Sementara itu, menurut Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah, bansos yang diyakini pemerintah dapat memulihkan daya beli masyarakat, tidak akan cukup berpengaruh terhadap dampak kenaikan BBM. Kenaikan BBM justru berpeluang menambah angka kemiskinan.

Bansos tidak akan mampu menahan tambahan penduduk miskin apabila skenario terburuk lonjakan inflasi di atas 8 persen dan pemulihan ekonomi terganggu. Apalagi menurunkan kemiskinan, kata Piter kepada JawaPos.com, Sabtu (3/9).

Sebab menurutnya, kenaikan BBM ini diprediksi akan berpengaruh terhadap inflasi di atas 6 persen. Bahkan, skenario terburuknya dapat meningkat hingga dua digit atau 10 persen.

Kami memperkirakan inflasi akan melonjak di atas 6 persen. Bahkan skenario terburuknya antara 8 sampai dengan 10 persen, ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi dan subsidi, meliputi Pertalite, solar, dan Pertamax pada, Sabtu (3/9) dan mulai berlaku pukul 14.30 WIB. Kenaikan harga BBM tersebut diumumkan oleh Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam konferensi persnya disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube, Sekretariat Presiden pada Sabtu (3/9).

Arifin menyebut, harga Pertalite berubah menjadi Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 7.650 sementara untuk Solar menjadi Rp 6.800 dari sebelumnya Rp 5150. Sedangkan Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Hari ini tanggal 3 September 2022 pukul 13.30 pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM subsidi antara lain, Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, kemudian Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, kata Arifin.

Topik Menarik