Ditulis Jurnalis Apahabar.com, Cerita Kupang Ranggas Si Raja Alai Pikat Bupati HST

Ditulis Jurnalis Apahabar.com, Cerita Kupang Ranggas Si Raja Alai Pikat Bupati HST

Nasional | BuddyKu | Rabu, 31 Agustus 2022 - 17:07
share

apahabar.com, BARABAI Ditulis jurnalis apahabar.com di Hulu Sungai tengah (HST), kisah Datu Kupang Ranggas (Rangga) Si Raja Alai mendapat perhatian khusus Bupati H Aulia Oktafiandi.

Kisah Kupang Ranggas ini terbit bersama cerita lain dalam buku berjudul Antologi 31 Cerita Anak Bahasa Banjar dan Indonesia.

Antologi tersebut resmi diluncurkan Dinas Pendidikan HST di Gedung Murakata Barabai, Rabu (31/8), serta dihadiri Bupati.

Dari sejumlah cerita, Kupang Ranggas mendapat cukup perhatian dari Bupati. Diakui bahwa ini merupakan kisah dan kearifan lokal pertama yang dibukukan di HST.

Cerita itu juga dapat dikenalkan dengan cara yang menyenangkan, terutama anak-anak. Kami berharap semua penulis terus memuat kearifan lokal, papar Aulia Oktafiandi.

Antologi 31 Cerita Anak Bahasa Banjar dan Indonesia ditulis 31 penulis dari komunitas Pegiat Literasi Murakata (Pelita).

Mereka terdiri dari guru, jurnalis hingga seniman. Di bawah bimbingan Balai Bahasa Kalimantan Selatan, 31 cerita rakyat HST ini resmi dibukukan.

Setelah resmi diluncurkan, Antologi 31 Cerita Anak Bahasa Banjar dan Indonesia itu telah dicetak 200 eksemplar oleh Balai Bahasa Kalsel.

Direncanakan buku-buku itu ditujukan siswa PAUD hingga SMP di HST. Namun yang menjadi masalah, terdapat 280 sekolah dengan ribuan siswa, sementara jumlah buku hanya 200 eksemplar, papar HM Anhar, Plt Kepala Dinas Pendidikan HST.

Kedepan kami mencoba mengalokasikan penganggaran percetakan, setidaknya untuk siswa PAUD dan SD. Penyebabnya buku ini sarat pendidikan karakter, sehingga dapat dibacakan guru sebelum pelajaran dimulai, imbuhnya.

Sekilas Kupang Ranggas

Ditulis HN Lazuardi, Kupang Ranggas Si Raja Alai menceritakan seorang lelaki yang hidup sebatang kara di Gunung Janjar Pitu, kawasan pegunungan Meratus.

Dikisahkan bahwa Kupang Ranggas merupakan anak Panglima Tabalong yang memiliki kesaktian tiada tanding.

Agar memiliki kesaktian paripurna, Kupang Ranggas harus mengalahkan 40 orang. Namun belum genap 40 orang, Kupang Ranggas bersua murid Datu Suban bernama Datu Karipis.

Ternyata Kupang Ranggas tak berdaya menghadapi Karipis, hingga terjepit di sela-sela tanah. Berkali-kali Kupang Ranggas meminta ampun, hingga terucap istighfar.

Seketika Kupang Ranggas keluar dari himpitan tanah, sebelum akhirnya kembali ke kampung halaman untuk menyebarkan ilmu agama Islam yang diajarkan Datu Suban.

Konon Kupang Ranggas dimakamkan di Desa Lok Besar, Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS). Warga lokal menyebut kawasan makam itu sebagai Hutan Hamurung.

Topik Menarik