Menyudahi Kisruh dengan Gol Cepat
JawaPos.com Dalam sepekan terakhir, ruang ganti Paris Saint-Germain (PSG) tengah disorot lantaran terendus disharmonisasi pada trisula Kylian Mbappe-Lionel Messi-Neymar Jr.
Hal itu dipicu ego Mbappe dalam journee kedua Ligue 1 melawan Montpellier HSC (14/8).
Ada tiga momen yang menunjukkan keegoisan striker timnas Prancis tersebut.
Yakni, ingin merebut jatah penalti Neymar, menghiraukan keberadaan Messi, dan berhenti berlari lantaran tidak diberi bola oleh gelandang anyar Vitinha dalam sebuah serangan balik.
Bek tengah Sergio Ramos yang memiliki jiwa kepemimpinan ketika membela Real Madrid diketahui telah bertindak sebagai juru damai antara Mbappe dan Neymar. Tidak hanya itu.
Penasihat sepak bola PSG Luis Campos turun tangan dengan meminta Mbappe-Neymar menepikan ego dan bersatu demi kebaikan tim musim ini.
Efeknya pun positif. Mbappe-Messi-Neymar memperlihatkan koneksi apik ketika PSG menghancurkan Lille OSC (LOSC) 7-1 pada journee ketiga di Stade Pierre-Mauroy kemarin (22/8) dini hari WIB.
Donatello julukan Mbappe mencetak hat-trick dengan gol pertama tercipta pada detik kedelapan hasil umpan gol Messi. Gol tercepat di Ligue 1 atau bersanding dengan gol Michel Rio (SM Caen) tiga dekade silam.
Selain umpan gol kepada Mbappe, La Pulga julukan Messimencetak gol. Neymar tidak mau ketinggalan dengan menorehkan 2 gol dan 1 umpan gol.
Total dalam tiga laga awal Ligue 1 plus Trophee des Champions, trisula Mbappe-Messi-Neymar sudah membukukan 15 gol dan 8 umpan gol.
Padahal, tidak semua di antara mereka selalu main di empat laga tersebut. Hanya Messi dan Neymar yang selalu main, sedangkan Mbappe baru tampil dua kali.
Salah satu Minggu malam yang menyenangkan, bunyi caption foto Mbappe diakun Instagram -nya seperti dilansir Le Parisien .
Jika ditelisik skema main PSG lawan LOSC, entraineur Christophe Galtier melakukan modifikasi terhadap trisula lini serang.
Mantan entraineur LOSC ketika memenangi Ligue 1 20202021 itu menempatkan Messi dan Neymar di belakang Mbappe dalam skema 3-4-2-1.
Tidak seperti sebelumnya dengan 3-4-1-2 yang menempatkan Messi sebagai penyerang lubang di belakang Mbappe-Neymar.
Tujuan Galtier melakukannya supaya PSG bisa mendapat bola lebih banyak dan menyerahkan eksekusi kepada Mbappe. (Perubahan) itu sekaligus mengurangi ego Mbappe, sindir Canal+.
Galtier diketahui juga telah memutuskan bahwa eksekutor utama penalti PSG tetap diberikan kepada Mbappe.
Ketika lawan Montpellier, Mbappe sudah mendapatkan kesempatan awal, tetapi sepakannya pada menit ke-23 gagal.
Hal itulah yang membuat Neymar maju sebagai eksekutor ketika PSG mendapatkan kesempatan kedua penalti (43) yang didahului intrik dengan Mbappe.
Setelah laga Montpellier, aku mengikuti semua perdebatan (yang terjadi antara Mbappe-Messi-Neymar, Red). Pada sesi latihan pertama pekan ini, aku telah melihat mereka sudah baik-baik saja dan buktinya malam ini (kemarin dini hari WIB). Mereka bisa saling melengkapi, beber Galtier kepada LEquip e.










