Tiga Sinyal Pemerintah soal Kenaikan Harga BBM Subsidi

Tiga Sinyal Pemerintah soal Kenaikan Harga BBM Subsidi

Nasional | jawapos | Senin, 22 Agustus 2022 - 15:19
share

JawaPos.com Pemerintah telah memberikan tiga sinyal soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, meliputi solar dan Pertalite. Meski belum disebutkan secara rinci kapan akan diumumkan, sinyal kenaikan harga BBM sudah disampaikan sejumlah pejabat.

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia (Menko Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan telah menunjukkan sinyal tersebut. Berikut tiga sinyal pemerintah segera mengerek harga BBM subsidi dihimpun JawaPos.com, Senin (22/8).

1. Subsidi Pertalite capai Rp 502 triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan subsidi untuk Pertalite menyentuh angka yang fantastis, yakni sebesar Rp 502 triliun. Menurut Jokowi, subsidi itu diberikan agar harga Pertalite tetap di angka Rp 7.650 per liter di tengah harga keekonomiannya yang tembus sebesar Rp 17.200 per liter.

Pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi yang tidak kecil Rp 502 triliun. Tidak ada negara berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia, kata Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022 di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jumat (5/8).

2. Kenaikan BBM sedang dalam pembahasan

Sementara itu, menurut Wakil Presiden RI Maruf Amin, keputusan terkait kenaikan harga BBM saat ini masih dalam pembahasan oleh pemerintah.

Ini sedang dipikirkan. Jadi masih dalam penggodokan, masih dalam pembahasan, apakah akan dinaikkan atau tidak, kata Wapres usai menghadiri Acara Haul Ulama Indonesia Ke-23 Tahun Almarhum Habib Umar Bin Hood Alatas di Depok, Jawa Barat, Sabtu (20/8).

Dia mengatakan, saat ini beban subsidi negara atas harga BBM sangat besar, lebih dari Rp 500 triliun. Sehingga jika ada kenaikan harga BBM, maka hal itu ditujukan agar subsidi bisa terus berlanjut.

Bagaimana supaya ini berjalan dengan baik. Jadi, APBN kita bisa menopang, tapi juga tidak kemudian kita sampai tidak mampu memberikan subsidi, dan ini sudah ditetapkan 2023, jelasnya.

Senada dengan Wapres, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kenaikan harga BBM masih dirapatkan dengan Presiden Jokowi. Namun ia menyebut, kenaikan harga BBM subsidi tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

Rencana kenaikan masih dirapatkan dengan Pak Presiden, (kenaikan BBM subsidi) tidak pada kuartal III/2022. Kita lihat tahun depan, (skema) subsidi masih dirancang, ujar Airlangga di kantor Kemenko Perekonomian, Sabtu (20/8).

3. Naiknya harga minyak mentah

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia (Menko Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat bersiap-siap menyambut kenaikan harga solar dan Pertalite seiring dengan naiknya harga crude oil atau minyak mentah. Menurut Luhut, tingginya harga minyak mentah dunia mendorong meningkatnya gap antara harga jual BBM subsidi di Indonesia dan harga keekonomian.

Tingginya gap berdampak pada kenaikan subsidi dan kompensasi energi. Untuk diketahui, berdasarkan catatan Pertamina, harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP) yang masih tinggi. Per Juli 2022 harga ICP berada di kisaran USD 106,73 per barel atau lebih tinggi 24 persen daripada Januari 2022.

Topik Menarik