Meski Perang, Adik Prabowo Tetap Ekspor ini dari Ukraina

Meski Perang, Adik Prabowo Tetap Ekspor ini dari Ukraina

Nasional | law-justice.co | Rabu, 17 Agustus 2022 - 09:00
share

Perusahaan konglomerasi milik taipan Hashim Djojohadikusumo, Arsari Group, telah memiliki izin ekspor bahan-bahan pangan dari Ukraina. Bahkan, perusahaannya itu telah berhasil menjadi pihak pertama yang mengekspor hasil pangan Kyiv pascaserangan Rusia ke negara itu.


Hal ini sendiri terungkap dari sebuah data pengiriman biji-bijian yang dilansir Nikkei Asia. Dalam data itu, Kapal Riva Wind, yang membawa 50.000 ton biji-bijian, tiba di Istanbul pada Selasa pekan lalu setelah menempuh perjalanan sekitar dua hari dari Pelabuhan Chornomorsk, dekat kota Odessa, Ukraina. Kapal itu menuju Iskenderun, kota lain di Turki.


Hal ini sendiri terungkap dari sebuah data pengiriman biji-bijian yang dilansir Nikkei Asia. Dalam data itu, Kapal Riva Wind, yang membawa 50.000 ton biji-bijian, tiba di Istanbul pada Selasa pekan lalu setelah menempuh perjalanan sekitar dua hari dari Pelabuhan Chornomorsk, dekat kota Odessa, Ukraina. Kapal itu menuju Iskenderun, kota lain di Turki.

Kapal yang sebelumnya telah terjebak sejak 4 Februari lalu itu membawa gandum untuk Harvest dan Comexindo International. Dua perusahaan itu adalah anak dari konglomerasi milik Hashim, Arsari Group, yang bergerak di bidang agribisnis, pertambangan dan perdagangan.

Selain dari Ukraina, perusahaan milik Hashim itu juga disebutkan membawa gandum Rusia ke dua kapal lainnya yakni Kapal White Shark dan Bronco. White Shark direncanakan memuat 25 ribu ton gandum ke Mesir dari pelabuhan Novorossiysk Rusia sementara Bronco akan membawa 20 ribu ton gandum ke Angola dari pelabuhan yang sama.

"Saya ingin mengucapkan selamat atas kerja sama antara kepemimpinan Amerika Serikat, Rusia, Ukraina, Indonesia, dan Trki karena telah menemukan titik temu yang cukup sehingga mereka memiliki visi yang selaras untuk mengurangi kekurangan pangan global," kata pimpinan Harvest International, Gaurav Srivastava.

"Saya juga secara khusus ingin berterima kasih kepada kapten dan awak kedua kapal, yang telah menunggu di kapal mereka sejak Februari 2022 di Ukraina. Mengeluarkan kapal dari Pelabuhan Odessa adalah tindakan keberanian dan keterampilan yang luar biasa."

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan lainnya, Hashim menegaskan bahwa Indonesia akan tetap menjadi pihak yang netral dalam konflik antara Rusia dan Ukraina ini. Ia mengatakan pengiriman ini berhasil dilakukan atas tindak lanjut Presiden Jokowi saat kunjungannya ke Ukraina dan Rusia.

"Indonesia adalah dan akan tetap menjadi pihak netral dalam perang," ujarnya.

Sebelumnya, biji-bijian Ukraina terjebak di wilayah Pelabuhan Odessa sesaat setelah Rusia melancarkan serangannya ke negara itu pada 24 Februari. Serangan ini bahkan telah menempatkan wilayah perairan dekat Odessa dalam zona penanaman ranjau laut yang membuat kapal-kapal tak bisa berlayar.

Namun baru-baru ini, Ukraina dan Rusia telah menyepakati pembukaan pelabuhan itu untuk kepentingan internasional. Pasalnya banyak negara-negara dunia, terutama negara Timur Tengah, yang bergantung dari pasokan gandum dari Ukraina.

Topik Menarik