Ulasan `Murudeka 17805`: Film Tentang Kemerdekaan RI yang Dilarang Tayang dan Tuai Kontroversi

Ulasan `Murudeka 17805`: Film Tentang Kemerdekaan RI yang Dilarang Tayang dan Tuai Kontroversi

Nasional | reqnews.com | Minggu, 14 Agustus 2022 - 09:01
share

JAKARTA, REQnews - Tahu gak gaes? Di antara banyaknya film tentang perjuangan Kemerdekaan Indonesia, ternyata pernah ada satu film yang dilarang tayang dan menuai kontroversi.

Adalah film berjudul Merdeka 17805 atau Murudeka 17805 yang dirilis pada tahun 2001 silam. Film bergenre drama perang yang bercerita tentang perjuangan kemerdekaan RI ini dilarang keras tayang di Tanah Air. Kenapa?

Diketahui, film Murudeka 17805 merupakan hasil kolaborasi produksi film dari Jepang dan Indonesia. Konon, ceritanya dibuat berdasarkan kisah nyata perjuangan sejumlah personel tentara Jepang yang ikut andil dalam perang kemerdekaan Indonesia.

Namun, alih-alih menuai atensi dan apresiasi, film ini justru menuai kontroversi saat dirilis pada 2001. Salah satu yang memicu kontroversi adalah adanya adegan di mana seorang perempuan Jawa tua mencium kaki tentara Jepang sambil menceritakan salah satu bait dari Ramalan Jayabaya tentang kedatangan tentara Jepang di Jawa.

Meski telah diproduksi dengan dana yang cukup besar dan kerjasama antara Jepang dan Indonesia, film ini akhirnya tidak dapat beredar luas di Indonesia karena alasan politik.

Lantas bagaimana sih alur cerita Murudeka 17805? Simak nih bocorannya!

Film ini dibuka dengan adegan kedatangan tentara Kekaisaran Jepang di Pantai Jawa pada tahun 1942 yang langsung disambut perlawanan keras dari tentara Kerajaan Belanda yang menguasai Hindia Belanda kala itu.

Tentara Jepang terpaksa mundur sementara dari pasukan Belanda. Hingga kemudian, muncul sosok Takeo Shimazaki, kapten pasukan penyusup yang memimpin operasi penyusupan ke sebuah desa miskin.

Dia didampingi oleh Yamana, penerjemah yang setia dan baik hati. Kedatangannya disambut dengan nuansa mistis oleh penduduk, dan seorang nenek tua langsung mencium kaki Takeo sambil menceritakan sebuah Ramalan Jayabaya.

Takeo pun terkejut dengan cerita si nenek dan bersimpati dengan para penduduk desa. Dia pun berjanji untuk membebaskan Jawa dari penjajahan dan membebaskan penduduk dari penderitaan yang diramalkan.

Singkat cerita, Takeo bersama Nurhadi berhasil membawa perjuangan mereka melawan tentara Kekaisaran Belanda dan pada akhirnya mendapatkan kemerdekaan Indonesia dari kemenangan tersebut.

Topik Menarik