Berkenalan dengan Keroket Menggale, Kuliner Belitung Warisan Belanda Penambang Timah

Berkenalan dengan Keroket Menggale, Kuliner Belitung Warisan Belanda Penambang Timah

Nasional | reqnews.com | Jum'at, 12 Agustus 2022 - 11:53
share

Tanjung Pandan, REQNews.com -- Keroket Menggale adalah wujud kerinduan pekerja tambang timah kulit putih Belanda akan kroketten. Mereka membuat keroket dari menggale, kata dalam bahasa lokal yang berarti singkong.

Singkong, atau cassava, direbut, ditumbuk, diuleni atau diaduk, diisi bihun, dan -- jika ingin enak bihun ditambah udang -- lalu digoreng. Jadikah Keroket Menggale, yang kini diklaim sebagai kuliner asli Belitung.

Sejenak melihat ke belakang, kroket atau keroket adalah resep asli Prancis. Aslinya, bernama croquette, yang diucapkan kroket. Camilan ini dimasak koki Istana Prancis dan menjadi makanan kesukaan Raja Louis XVI sekitar tahun 1691.

Resep kroket dibawa ke luar Istana Prancis, dikembangkan di sejumlah negara Eropa, dan mencapai Belanda. Di Indonesia, kroket diperkirakan muncul saat Herman Willem Daendels berkuasa.

Maklum, Daendels datang ke Hindia-Belanda sebagai wakil Raja Ludwig Napoleon. Jadi Hindia-Belanda saat itu de jure di bawah kekuasaan Napoleon Bonaparte, kaisar Prancis.

Kroket Belanda mengalami perubahan bahan dasar. Orang Belanda menggunakan bahan dasar tumbuhan kentang. Ragbout keju dan sayuran dimasukan ke dalam adonan kentang dan dimasak. Maka, kroket Belanda sering disebut kroket kentang.

Di negeri asalnya, yaitu Prancis, kroket adalah makanan terdiri dari ragout dilumuri kocokan telur dan tepung panir sebelum digoreng di wajah berisi penuh minyak. Tidak ada kentang tumbuk. Kroket Prancis lebih krispi, alias croquer yang artinya renyah.

Kroket di Prancis kali pertama dibuat seorang koki bernama Antonin Carme, yang bekerja di Istana Prancis. Carme memperkenalkan kroket di dapur istana untuk jamuan makan bertajuk "croquettes la royale", seperti yang dikutip dari El Anciano Rey De Los Vinos.

Tak disangka, Raja Louis XIV pun menyukainya dan menjadikannya makanan favorit.

Keroket Menggale sudah menjadi budaya kuliner Belitung sejak resep asli asal Prancis itu sampai ke pulau ini jelang akhir abad 18, atau ketika John Loudon dan rekan-rekannya dipercaya mengendalikan dan mendominasi tambang timah Pulau Belitung.

Tahun 2013, Belitong Kite -- usaha kuliner yang didirikan mantan karyawan Republika -- memperkenalkan kembali keroket menggale ke masyarakat Pulau Belitung. Tentu saja tidak ada lagi orang Belanda di tambang timah yang menikmati makanan ini, tapi warga asli Pulau Belitung yang pernah mengenalnya mulai mencari.

Dari Pulau Belitung, Keroket Menggale diharap menasional dan menajdi salah satu kuliner Nusantara.

Topik Menarik