Sidiq Setiawan, Kolektor Keris di Gresik Berharga Ratusan Juta

Sidiq Setiawan, Kolektor Keris di Gresik Berharga Ratusan Juta

Nasional | jawapos | Rabu, 10 Agustus 2022 - 13:00
share

JawaPos.com- Rumah di Jalan Sulawesi Nomor 1, Perumahan Sidorukun Indah, Gresik, itu terlihat seperti rumah pada umumnya. Juga, ada warung kecil serta kos-kosan putra di sana.Rumah hijau itu cukup sering dihampiri orang untuk sekadar makan di warung atau anak-anak kos.

Itulah rumah Sidiq Setiawan, kolektor keris asal Gresik. Di rumah itu juga, banyak pernak-pernik hiasan antik. Namun, tidak terlihat benda-benda antik koleksi Wawan, panggilan Sidiq Setiawan. Maklum, beberapa keris koleksi Wawan disimpan di dalam rumah karena harganya yang mencapai ratusan juta rupiah.

Beragam keris pria 50 tahun itu berasal dari berbagai zaman kerajaan di tanah Jawa. Sebagaimana keris Pulang Geni, Nogo Siluman, dan Tangguh Bali era Majapahit. Atau, keris itu dibuat sekitar 600 tahun lalu. Ada keris era Mataram peninggalan eyang buyut Wawan bernama Kilang Sari dan ada pula Kudi Naga dari era Pajajaran di abad ke-13.

Bapak satu anak tersebut dulunya memiliki 150 keris koleksi, tetapi sekarang menyisakan 20 keris saja. Selain mengoleksi, jika ada yang tertarik ingin membeli, Wawan pun rela melepaskan.

Sebagaimana keris Singosari Blarak Jinereh yang laku Rp 150 juta pada 2020 lalu. Saat itu Wawan dihubungi rekannya dari Solo, katanya ada yang tertarik untuk membeli. Sejak 1998, memang Wawan hidup di Kota Bengawan itu. Bekerja di sana sambil menjelajahi pelosok-pelosok untuk mencari keris tua.

Bagi Wawan, koleksinya saat ini yang cukup istimewa adalah Nogo Siluman. Keris itu memiliki motif tubuh naga, tetapi kepalanya tidak terlihat. Di situlah dinamakan Nogo Siluman. Ini dulu mendapatkannya di lereng Gunung Lawu, katanya.

Saat itu Wawan mendapatkan dua keris di antara enam pasang keris. Yakni, Nogo Siluman dan Tangguh Bali. Wawan memang suka dengan keris sejak usianya masih bocah. Dulu, Wawan sering mengintip eyangnya membersihkan keris-keris. Mengintip dari balik tirai kamar.

Dari situlah Wawan mulai belajar tentang keris. Barulah ketika menginjak usia remaja, Wawan dipercaya membantu membersihkan keris. Wawan semakin mengetahui mana keris yang memiliki kualitas bagus dan berumur tua.

Namun, kesenangannya dengan keris itu tidak langsung diekspresikan. Pada 1999, Wawan baru terjun ke dunia keris. Dia suka mengoleksi keris-keris tua. Untuk mencarinya pun, Wawan rela sampai ke pelosok-pelosok. Biasanya, yang punya keris tua ini dulu orang penting seperti bupati, sesepuh, atau tokoh lainnya, ucap Wawan.

Topik Menarik