Setelah Ferdy Sambo, Giliran Dugaan Keterlibatan Mantan Staf Ahli Kapolri FA Tengah Didalami Polisi

Setelah Ferdy Sambo, Giliran Dugaan Keterlibatan Mantan Staf Ahli Kapolri FA Tengah Didalami Polisi

Nasional | radartegal | Rabu, 10 Agustus 2022 - 12:20
share

Tim Khusus (Timsus) Polri bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih terus mendalami kasus dugaan pembunuhan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.Usai Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka, Timsus juga akan mendalami pihak-pihak lain yang diduga terlibat, salah satunya terhadap FA.

"Pertanyaan pertama (dugaan keterlibatan FA), kami sedang melakukan pendalaman, tim sedang bekerja," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8).

FA merupakan penasihat ahli Kapolri bidang komunikasi publik. Dia diduga turut andil dalam merancang skenario kronologi awal kasus kematian Brigadir J.

Namun, belakanganFA diketahui telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Kapolri. "Apabila kita temukan (keterlibatan), pasti kami proses," tegas Kapolri.

Sebelumnya saat menggelar konferensi pers, Ferdy Sambo disangka sudah memerintahkan langsung Bharada E untuk menembak Brigadir J. Ferdy sambo juga menggunakan senjata Brigadir J dan menembakkan ke arah dinding agar seolah-olah ada peristiwa saling tembak antara Bharada E dan Brigadir J.

"Tidak ditemukan fakta peristiwa tembak-menembak seperti yang dilaporkan. Peristiwa yang terjadi adalah penembakan terhadap Saudara J hingga meninggal dunia atas perintah Saudara FS (Ferdy Sambo)," ungkap Kapolri.

Sementara itu, Fahmi Alamsyah menyatakan surat pengunduran diri sudah dikirimke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Selasa (9/8) sore. "Ya saya secara gentle mengundurkan diri. Suratnya sudah disampaikan hari ini ke Kapolri, sore ini," kata Fahmi saat dikonfirmasi detikcom.

Fahmi juga menjelaskan para penasihat ahli Kapolri lainnya sempat berdiskusi ihwal namanya yang terseret kasus ini dan memberikan rekomendasi. Di sisi lain, Fahmi mengaku, tak ingin membebani Kapolri dan para penasihat ahli lainnya, setelah dirinya diisukan terlibat skenario merekayasa kronologi penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Fahmi menegaskan tak berada di rumah Ferdy Sambo saat dan pascakejadian penembakan. Namun, Fahmi mengakui sempat dihubungi Ferdy Sambo untuk dimintai bantuan menyusun draf press release ke media.

"Pertama, saya tidak hadir di TKP saat hari Jumat, 8 Juli 2022 (pembunuhan Brigadir Yosua). Kedua, yang dimintakan bantuan (oleh FS) bukan (menyusun skenario) kronologis, tapi draf rilis media," ucap Fahmi. (rmol/zul)

Topik Menarik