Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Menuju Megapolitan Polisentris

Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Menuju Megapolitan Polisentris

Nasional | jawapos | Senin, 1 Agustus 2022 - 12:11
share

Empat Hari, Nilai Transaksi Mandiri Jawa Pos Property Week Mencapai Rp 150 Miliar

JawaPos.com Antusiasme tinggi ditunjukkan masyarakat terhadap event Mandiri Jawa Pos Property Week 2022.

Itu terlihat dari total transaksi selama empat hari acara tersebut dihelat. Bank Mandiri selaku mitra Jawa Pos dalam menyelenggarakan kegiatan itu mencatat, total transaksi properti selama empat hari mencapai ratusan miliar rupiah. Puncak acara tadi malam (31/7) dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Juga, CEO Jawa Pos Media Leak Kustiyo.

Emil melihat indikasi pemulihan ekonomi dari semaraknya event tersebut. Menurut dia, sektor properti memang berperan penting dalam mendorong bangkitnya ekonomi lokal. Recovery kita sudah mulai terasa. Dan, ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, ujarnya dalam closing ceremony di Ciputra World Surabaya tadi malam.

Emil menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya serta Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan Gresik juga tengah menyusun urban master plan. Konsepnya adalah megapolitan polisentris. Intinya, Surabaya menjadi pusat kegiatan ekonomi yang menyebarkan kegiatan-kegiatan perekonomian ke kota-kota penyangga. Semacam Jakarta dengan kota-kota di sekitarnya.

Di Jawa Timur, 50 persen perputaran ekonomi ada di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, ungkapnya.

Jadi, diperlukan konektivitas antarwilayah untuk memudahkan mobilitas warga. Terwujudnya transportasi massal yang terintegrasi menjadi salah satu cita-cita yang ingin diwujudkan.

Secara khusus, Emil mengapresiasi Jawa Pos yang ikut ambil bagian dalam mendorong pertumbuhan hunian baru dan nyaman bagi masyarakat melalui event tersebut. Saya juga berharap Jawa Pos turut mengarahkan masyarakat agar satu frekuensi dalam memilih hunian yang tepat dan nyaman, tuturnya.

Sementara itu, Vice President Consumer Loan Region VIII PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Erwadi Jokosusilo menyebutkan, total transaksi yang tercatat dari para tenant sudah hampir mencapai Rp 200 miliar. Yang sudah diproses administrasi oleh Bank Mandiri sekitar Rp 120 miliar. Ini masih proses accounting. Kemungkinan bisa sampai Rp 150 miliar, paparnya.

Menurut Era, sapaan akrabnya, antusiasme masyarakat terhadap event tersebut begitu besar. Tidak hanya hadir, mereka juga belanja properti.

Era menyebut, ada tiga momentum yang mendukung kondisi tersebut. Pertama, kebijakan pemerintah terkait dengan pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah. Kebijakan itu diperpanjang sampai September mendatang. Kedua, developer ini sudah sangat haus jualan offline seperti ini. Jadi, ini momentum yang ditunggu, tuturnya.

Faktor ketiga adalah perbankan. Era menilai, saat ini merupakan waktu orang untuk belanja. Karena itu, orang berbondong-bondong datang untuk membelanjakan uangnya di sektor properti.

Vice President Bank Mandiri Region VIII Theresia Pratiwi Hastari menyampaikan, banyak program yang disiapkan untuk generasi milenial. Mulai KPR berjenjang sampai promo harga properti. Juga diskon provisi dan asuransi, ujarnya.

Topik Menarik