Kronologi Kematian Kopda Muslimin: Minta Maaf ke Orang Tua-Titip Anak

Kronologi Kematian Kopda Muslimin: Minta Maaf ke Orang Tua-Titip Anak

Nasional | law-justice.co | Kamis, 28 Juli 2022 - 13:19
share

Hari ini, Kamis 28 Juli 2022, Kopral Dua (Kopda), Muslimin ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya, di Kendal, Jawa Tengah.

Seperti diketahui, Muslimin sebelumnya diduga menjadi otak penembakan terhadap istrinya Rina Wulandari.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi mengatakan awalnya sekitar pukul 05.30 WIB, Muslimin datang ke rumah orang tuanya. Saat itu, sang ayah yang membukakan pintu.

"Setelah dibukakan pintu yang bersangkutan langsung masuk ke kamar belakang, menemui kedua orangnya dan memohon maaf dalam keadaan muntah-muntah," kata Luthfi dalam keterangan tertulis, Kamis.

Lalu sekitar pukul 07.00 WIB, dia ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di atas tempat tidur.

Setelahnya, pihak keluarga pun menghubungi aparat untuk melapor kejadian itu.

"Adik yang bersangkutan atas nama Novi menghubungi Danton yang bersangkutan melaporkan kejadian," ucap Luthfi.

Tangis Perpisahan Kopda Muslimin

Kopda Muslimin menangis tersedu menumpahkan keluhannya saat menelepon asisten rumah tangga (ART), sehari sebelum meninggal dunia. Dalam percakapan telepon itu, terdengar Muslimin mengeluh tidak mampu kembali ke rumah.

Kopda Muslimin menelepon ART bernama Kabul pada Selasa lalu (19/7).

"Sudah telat kalau aku balik. Ya aku juga tahu, podo geger (ramai). Sudah Bul, aku juga sedih. Kamu jadi om yang baik buat mereka [anak-anak Muslimin] ya Bul," kata Muslimin saat Kabul memintanya untuk kembali pulang.

Kabul berulang kali meminta agar Kopda Muslimin lekas pulang dan membicarakan permasalahan ini secara baik-baik dengan istrinya. Namun Muslimin kembali mengaku tidak kuat dan menyerah.

"Tidak kuat, nyerah bul [mulai terisak], aku nyerah, Bul. Bapak wes enggak iso [sudah tidak bisa] balik, Bul," ujar Muslimin.

Kopda Muslimin diduga menjadi otak pembunuhan berencana istrinya Rina Wulandari, di Semarang, Jateng.

Dia memerintahkan sejumlah orang untuk menghabisi nyawa sang istri.

Orang bayarannya itu pun menembak istri Kopda Muslimin di depan rumahnya beberapa waktu lalu.

Sang istri kini menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Semarang.

Polda Jateng telah menetapkan lima orang sebagai tersangka pembunuhan berencana istri Kopda Muslimin.

Mereka bertindak sebagai eksekutor dan penyedia senjata api. Para pelaku mengaku dibayar Rp120 juta usai melaksanakan aksinya.

Topik Menarik