Wajah Brigadir J Masih Mudah Dikenali Meski Sudah Dikubur 19 Hari, Keluarga: Hanya Memar Sedikit
Selain masih beraroma wangi, kondi jenazah Brigadir Nopryansah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J juga masih segar. Tidaklah mengherankan jika wajahnya pun masih sangat mudah dikenali.
Saat peti jenazah Brigadir J dibuka usai diangkat dari dalam lubang kuburnya, keluarga yang melihat langsung proses pembongkaran makam sempat menangis histeris.
Penggalian makam itu dilakukan guna kepentingan autopsi ulang. Sebelumnya oleh polisi, Brigadir J disebut tewas usai baku tembak di rumah dinas mantanKadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
Saat ini, autopsi ulang jenazah Brigadir Joshua tengah berlangsung di Rumah Sakit Sungai Bahar.Autopsi ulang itu dilakukan oleh tim dokter forensik independen yang berjumlah tujuh orang.
Dokter forensik itu berasal dari RSPAD, RSAL, RSAU, RSCM, dan salah satu RS swasta nasional serta dokter forensik yang diajukan polisi. Dalam penggalian makam, ada sejumlah perwakilan keluarga yang hadir langsung untuk memastikan bahwa jenazah dalam peti itu adalah jenazahBrigadir Joshua.
Perwakilan keluarga juga diminta melihat langsung sekalius memastikan jenazah tersebut. Tadi ada enam orang dari pihak keluarga yang menyaksikan langsung (melihat jenazah Brigadir J), ujar Ajun Saragih, salah satu keluarga Brigadir J di RSUD Sungai Bahar, Rabu (27/7).
Ajun mengaku bahwa dirinya adalah salah satu perwakilan keluarga yang melihat langsung kondisi jenazah Brigadir Joshua usai diangkat dari lubang kuburnya. Lalu, bagaimana kondisi jenazahajudan Ferdy Samboitu?
Puji Tuhan. Wajah almarhum belum ada berubah, hanya bengkak sedikit saja, Jadi, masih gampang untuk dikenali, ungkap Ajun Saragih seperti yang dikutip radartegal.com dari jpnn.com.
Keluarga berharap, autopsi ulang jenazah Brigadir Joshua itu bisa memberikan jawaban atas berbagai hal mengganjal sekaligus mengungkap apa yang sebenarnya terjadi saat Jumat berdarah di rumah Ferdy Sambo.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo juga memberikan keterangan kepada awak media di RSUD Sungai Bahar.Dedi menyatakan, ekshumasi dan autopsi ulang jenazah Brigadir itu adalah bentuk komitmen Kapolri untuk mengungkap kebenaran dalam kasus ini.
Jenderal Polri kelahiran Madiun, Jawa Timur itu memastikan, autopsi ulang dilakukan oleh para ahli di bidangnya.Terutama dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia yang memiliki sifat independen dan imparsial, ujarnya.
Selain itu, Dedi mengungkap bahwa autopsi juga diawasi oleh sejumlah instansi eksternal. Termasuk di antaranya Komnas HAM dan Kompolnas.
Karena itu, Dedi Prasetyo menjamin. hasil autopsi ulang jenazah ajudan Ferdy Sambo itu dapat dipertanggungjawabkan baik secara keilmuan dan hukum. (zul/rtc)










