11 Dampak Terlalu Sering Berhubungan Intim

11 Dampak Terlalu Sering Berhubungan Intim

Nasional | telisik.id | Jum'at, 22 Juli 2022 - 15:39
share

KENDARI, TELISIK.ID - Hubungan intim pada umumnya merupakan salah satu aktivitas yang menyenangkan bagi para pasangan. Namun, meski menjadi kebutuhan bagi pasangan yang sudah berumah tangga, ternyata terlalu sering berhubungan intim dapat mengakibatkan sejumlah efek samping yang buruk untuk kesehatan Anda.

Bahkan, efek samping tersebut mungkin saja mengganggu aktivitas sehari-hari Anda.

Mengutip dari Kompas.com, menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior pada 2017, rata-rata orang dewasa berhubungan intim 54 kali setahun atau rata-rata satu kali per pekan.

Namun, seberapa sering aktivitas seksual dikatakan terlalu sering dan apa risikonya?

Menurut asisten profesor klinis kebidanan, ginekologi, dan pengobatan reproduksi di The Icahn School of Medicine di Mount Sinai Health System di New York City, Rebecca C. Brightman, MD, definisi "sering" tersebut sebetulnya bervariasi.

"Selain itu, jika terasa nyaman dan tidak menyakitkan, maka seks pada frekuensi berapa pun tidak masalah," katanya.

Berikut ini adalah berbagai efek samping yang mungkin terjadi akibat terlalu sering berhubungan intim dengan pasangan, seperti dikutip dari berbagai sumber:

1. Pembengkakan vagina dan labia

Dokter kandungan dan ahli kesehatan wanita dari California, Sherry A Ross, mengatakan, bahaya fisik utama akibat terlalu sering berhubungan intim adalah pembengkakan vagina dan labia yang berlebihan.

Penulis "she-ology and she-ology the she-quel" itu mengatakan, rangsangan seksual yang terlalu sering akan membuat vagina dan labia penuh dengan darah. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit yang berlebihan saat berhubungan seksual.

2. Pelumasan alami vagina tidak optimal

Hubungan intim terlalu sering atau terlalu panjang juga dapat menyebabkan pelumasan alami pada vagina mengering, yang dapat menyebabkan gesekan dan nyeri.

"Jika Anda tidak melakukan cukup pemanasan untuk terangsang secara seksual dan menjadi basah, vagina akan menjadi kering."

"Ini akan membuat seks terasa menyakitkan saat penis atau jari memasuki vagina," kata Ross.

Kekeringan vagina juga bisa terjadi pada perempuan menopause, yang akan mengakibatkan sensasi terbakar pada vagina selama kontak seksual dan penetrasi.

Jika Anda mengalami pembengkakan dan/atau nyeri pada vagina setelah kontak seksual, berhentilah hingga merasa nyaman kembali.

3. Dehidrasi

Berhubungan seks merupakan aktivitas yang melibatkan fisik dan akan membuat Anda berkeringat serta kehilangan banyak cairan.

Tanpa sadar, dehidrasi juga bisa menjadi efek samping akibat terlalu sering berhubungan intim.

Ya, jika Anda berhubungan seks berulang-kali tanpa menyempatkan waktu untuk minum, Anda bisa mengalami dehidrasi dalam waktu singkat.

Kemungkinan dehidrasi mungkin juga akan meningkat ketika Anda menenggak alkohol, baik itu sebelum atau pada saat seks.

4. Infeksi saluran kencing (ISK)

Infeksi saluran kencing dapat menjadi sangat tidak nyaman atau bahkan menyakitkan.

Seks terlalu sering, terutama dengan orang yang berbeda, dapat mengakibatkan wanita mengalami kondisi ini.

Tabung uretra yang menghubungkan daerah luar hingga ke dalam kandung kemih berada tepat di sebelah vagina.

Bila Anda melakukan seks, bakteri dari vagina bisa masuk ke dalam uretra yang berhubungan dengan kandung kemih.

Alhasil, ketika Anda melakukan terlalu banyak hubungan intim dalam waktu yang singkat, Anda rentan terkena infeksi saluran kencing, khususnya kandung kemih.

5. Kemampuan mencapai orgasme menjadi semakin menurun

Dilansir dari Boldsky, kemampuan mencapai orgasme menjadi semakin menurun ketika terlalu sering berhubungan intim.

Frekuensi bercinta yang terlalu sering misalnya sebanyak 6-9 kali dalam seminggu dapat membuat gairah seks berkurang. Tubuh pun akan terasa loyo karena terlalu banyak mengeluarkan energi, sehingga tidak bisa mencapai orgasme terbaik selama bercinta.

Padahal orgasme termasuk salah satu poin penting dalam kehidupan seks sebagai pasangan suami istri.

6. Mengalami otot tegang dan cedera saraf

Kebutuhan seks pasangan suami istri memang harus dipenuhi dengan baik, namun jika sudah berlebihan akan berdampak buruk untuk kesehatan kedua belah pihak.

Aktivitas seksual termasuk aktivitas fisik yang cukup menguras tenaga, sehingga jika terlalu sering dilakukan akan menyebabkan beberapa keluhan. Keluhan mulai dari otot tegang dan rasa nyeri akan muncul apalagi saat posisi seks yang digunakan tidak terlalu nyaman.

Rasa nyeri pada bagian otot yang tidak diselesaikan dengan baik dapat memicu cedera saraf.Jika sudah ada di titik ini, sebaiknya berikan jeda untuk tidak melakukan hubungan intim terlebih dahulu bersama pasangan.

Itulah beberapa risiko dampak buruk yang dapat terjadi ketika terlalu sering berhubungan intim.

7. Penurunan penglihatan

Terlalu banyak berhubungan intim juga dapat meningkatkan risiko penurunan penglihatan. Hal ini terjadi ketika pembuluh darah di mata pecah selama aktivitas seksual.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Glaucoma menunjukkan kasus seorang pria yang kehilangan penglihatan pada satu mata saat berhubungan seksual.

Penglihatan pria tersebut akhirnya kembali normal setelah melalui perawatan laser.

9. Rambut rontok

Harvard Medical School menyebutkan bahwa ketidak seimbangan hormon seks dapat menyebabkan rambut rontok.

Berhubungan seks meningkatkan kadar hormon dihydrotestosterone (DHT) di dalam tubuh. Hormon ini lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita.

DHT dapat menyebabkan rambut rontok karena hormon tersebut membunuh folikel rambut dan menyebabkan pola kebotakan pada pria.

10. Imunitas lemah

Kekebalan tubuh Anda dapat melemah jika berhubungan intim terlalu sering. Ini karena hubungan seksual dapat melepaskan hormon prostaglandin E2 ke aliran darah.

Hormon ini bisa menyebabkan masalah seperti melemahnya kekebalan tubuh, rusaknya jaringan, nyeri saraf dan otot, serta kurangnya rangsangan seksual jika diproduksi secara berlebihan.

11. Serangan jantung

Meskipun hal ini jarang terjadi, Anda tetap memiliki risiko efek samping berupa serangan jantung jika melakukan hubungan intim terlalu sering.

Berhubungan seksual memang baik untuk jantung Anda karena kegiatan ini mirip dengan olahraga kardiovaskular.

Namun, jika Anda dan pasangan mengidap penyakit jantung, lakukanlah hubungan seksual yang aman serta dengan cara yang tepat. (C)

Penulis: Nurdian Pratiwi

Editor: Musdar

Topik Menarik