Sudah Vaksinasi 200 Sapi di Lima Wilayah Surabaya

Sudah Vaksinasi 200 Sapi di Lima Wilayah Surabaya

Nasional | jawapos | Selasa, 5 Juli 2022 - 21:15
share

JawaPos.com- Vaksinasi hewan ternak terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk mencegah merebaknya virus PMK. Sudah lebih dari 200 sapi yang mendapat vaksin tersebut di lima kecamatan. Setelah tuntas, target vaksinasi untuk hewan lain termasuk di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Pemkot Surabaya meng_gunakan vaksin dari Prancis yang bermerek Aftopor. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, jatah awal Surabaya mendapat 600 dosis untuk 591 sapi ternak. Kami cari sapi ternak yang tidak dijadikan hewan kurban, ujarnya. Sementara itu, jumlah sapi ternak yang sudah divaksin mencapai 200-an ekor dan tersebar di Kecamatan Tandes, Wonocolo, Pakal, Kenjeran, serta Lakarsantri.

Pihaknya juga membuat edaran kepada kecamatan se-Surabaya agar turut serta membantu penyuntikan vaksin ternak tersebut. Sebab, masih ada peternak sapi yang menolak untuk diberi vaksin agar ternaknya terbebas dari PMK. Setelah sapi, kami bakal merambah ke kambing. Karena PMK juga menyerang hewan berkuku belah, jelasnya.

Pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk dapat melakukan vaksinasi pada hewan di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Sementara itu, kemarin (4/7) belasan mahasiswa dan dokter hewan dari DKPP memeriksa satu per satu hewan yang tampak kurang sehat. Selain melihat kuku, aktivitas wajib lainnya memeriksa mulut sapi. Lalu menyuntik belasan hewan dengan vitamin yang telah disediakan.

Visitasi ini berkala. Serentak hari ini di 15 kecamatan, termasuk Rungkut. Cukup besar ini, kata Antiek saat ditemui di Jalan Ir Soekarno MERR, Kecamatan Rungkut, kemarin.

Dia menambahkan, dalam pemeriksaan di kawasan Rungkut, ada tujuh hewan suspek penyakit mulut dan kuku (PMK). Jadi, langsung kami intervensi dengan suntik vitamin. Kami minta sapi yang kurang sehat dikarantina dulu, jelasnya.

Selama kunjungan langsung bersama mahasiswa peternakan dan dokter hewan, pihaknya menyoroti sanitasi kandang. Selain itu, kepala pengelola diminta untuk membatasi tingkat kunjungan dari calon pembeli. Sebab, selain diduga cepat menyebar dari kondisi kandang kurang bersih, virus PMK juga ditularkan manusia.

Manusia itu bisa jadi carrier virus. Misalnya, menempel di baju, lalu dihirup sapi melalui udara, ungkapnya. Pemeriksaan juga dilakukan di Kelurahan Kedung Baruk. Ada empat hewan yang kurang sehat sehingga langsung disuntik vitamin.

Antiek mengungkapkan, ada tiga kecamatan yang cukup besar terindikasi PMK. Selain Rungkut, ada Kecamatan Karangpilang serta Sambikerep. Mayoritas sudah sehat semua. Penanganan dilakukan cepat agar tidak menular ke yang lain, ujarnya.

Topik Menarik