Terang-terangan Dukung LGBT, Auto Syok! Ini 4 Fakta Mencengangkan Masjid Ibn Rushd-Goethe di Jerman

Terang-terangan Dukung LGBT, Auto Syok! Ini 4 Fakta Mencengangkan Masjid Ibn Rushd-Goethe di Jerman

Nasional | reqnews.com | Senin, 4 Juli 2022 - 16:01
share

JAKARTA, REQnews - Masjid Ibn Rushd-Goethe yang terletak di kawasan Moabit, Jerman menggegerkan publik dunia karena terang-terangan memasang bendera pelangi di gedungnya sebagai bentuk dukungan bagi komunitas LGBT.

Dilansir dari AFP, Senin, 4 Juli 2022, bendera pelangi dibentangkan poleh pihak masjid tersebut sebelum Salat Jumat digelar pada Jumat, 1 Juli 2022 waktu setempat. Pemasangan dilakukan di hadapan banyak orang, termasuk Senator Budaya Berlin, Klaus Lederer.

Saat pemasangan, orang-orang yang hadir tampak mengenakan stiker pelangi yang bertuliskan "Cinta Itu Halal".

Hal ini tak pelak menuai kecaman dari warga Muslim dunia. Aksi pihak Masjid Ibn Rushd-Goethe dinilai telah menistakan agama Islam.

Berikut deretan fakta mencengangkan tentang Masjid Ibn Rushd-Goethe yang menuai kecaman.

1. Beraliran Liberal

Berdiri sejak 5 tahun lalu, Masjid Ibn Rushd-Goethe merupakan satu-satunya masjid yang mengklaim beraliran liberal di Jerman.

Masjid ini mengizinkan jamaah pria dan wanita menjalankan salat bersama-sama tanpa sekat dan terang-terangan menyatakan terbuka untuk jamaah LGBT.

Menyewa sebuah ruangan di dalam Gereja Lutheran, masjid tersebut juga menerima semua muslim dari berbagai sekte untuk beribadah bersama, mulai dari Sunni, Syiah hingga Alawiyah.

2. Didirikan dan Dipimpin Imam Perempuan

Masjid Ibn Rushd-Goether didirikan oleh seorang wanita keturunan Turki, Seyran Ates (54 tahun), yang juga menjadi imam di masjid tersebut.

Dilansir dari CBS News, Senin, 4 Juli 2022, nama masjid tersebut merupakan penggabungan dua nama tokoh dari dua negara dan agama berbeda. Yang pertama adalah Ibn Rushd yang merupakan tokoh Islam yang lahir di Kordoba, Spanyol. Satunya lagi adalah penulis Jerman bernama Johanna Wolfgang Goethe.

Sementara itu, Seyran Ates sendiri diketahui merupakan pengacara dan aktivis HAM. Ia telah sejak lama menentang interpretasi konservatif agama Islam, yang menurutnya sudah tidak lagi relevan dengan kehidupan era modern.

3. Dukung LGBT

Mo El-Ketab, salah satu dari enam Imam di masjid tersebut, mengatakan dirinya ingin agar masjid itu memberikan \'tempat yang aman bagi orang-orang yang berbeda, agar mereka juga bisa merasakan sisi spiritual kehidupan mereka\'.

"Saya berharap agar banyak masjid lainnya juga menunjukkan bendera (pelangi) dengan cara ini atau memberikan tanda-tanda positif lainnya bagi komunitas LGBT," ujar El-Ketab.

Tak hanya memasang bendera pelangi, Masjid Ibn Rushd-Goethe juga mendukung komunitas LGBT lewat sejumlah acara yang akan mereka gelar di Berlin bulan ini, yakni Festival Lesbian dan Gay pada 16-17 Juli dan Hari Jalan Christopher (CSD) pada 23 Juli.

4. Picu Kemarahan Muslim Dunia

Keberadaan Masjid Ibn Rushd-Goethe telah memicu kemarahan muslim dunia. Bahkan otoritas agama di Mesir, Dar al-Ifta al-Masriyyah telah mengeluarkan fatwa yang menyebut Masjid Ibn Rushd-Goethe sebagai "serangan terhadap Islam".

Institusi Al-Azhar di Mesir juga menyebut masjid tersebut "inovasi agama yang tidak disetujui oleh syariat Islam".

Namun, segala kritik dan kecaman yang datang justru mendapat respons penolakan dari pemerintah Jerman. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Martin Schafer menegaskan bahwa pemerintah Jerman melindungi hak-hak rakyat Jerman untuk secara bebas menjalankan agama mereka.

Topik Menarik