Sindir Nyali Jokowi, Novel Bamukmin: Jangan sampai Umat Islam Kepung Bandara, Ini Bukan Pepesan Kosong

Sindir Nyali Jokowi, Novel Bamukmin: Jangan sampai Umat Islam Kepung Bandara, Ini Bukan Pepesan Kosong

Nasional | radartegal | Sabtu, 2 Juli 2022 - 06:00
share

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak untuk melarang Timnas U-20 Israel datang ke Indonesia. Permintaan itu diungkapkanPlt Wakil Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin.

Respons PA212 itu dilakukannya terkait keikutsertaan Timnas Israel U-20 dalam agenda Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia tahun depan. Sebagai uji coba dan uji nyali, Jokowi bisa tolak Timnas Israel untuk datang ke Indonesia pada Piala Dunia U-20, katanya, Jumat (1/7) lalu.

Jika pemerintah tidak mengindahkan tuntutannya, papar Novel,Kelompok 212 tidak akan main-main. Merekasiap mengepung bandara untuk mencegah Timnas Israel memasuki wilayah Indonesia.

Jangan sampai umat Islam yang bergerak kepung bandara karena ini bukan pepesan kosong, tambahnya.

Menurut Novel, hal itu sudah pernah dibuktikan oleh umat Islam saat kedatangan Rizieq Shihab ke Indonesia beberapa waktu lalu. Ketika itu, para simpatisan berhasil membuat bandara lumpuh.

Itu adalah sejarah baru. Ada penjemputan sampai kurang lebih massa sampai tiga jutaan, klaimnya.

Sebelumnya, Politisi PKS, Sukamta mengingatkan amanat UUD 1945 dan para pendiri bangsa bahwa penjajahan di muka bumi harus dihapuskan. Lebih khusus lagi dukungan Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Palestina adalah harga mati.

Palestina sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Karenanya, Anggota Komisi I DPR RI itu berharap Indonesia bisa memakai momen Piala Dunia U-20 2023 untuk menyuarakan ketidakadilan dalam hubungan kemanusiaan dan sepak bola.

Di sisi lain, Pemerintah dan PSSI menegaskan Israel dapat bermain di Piala Dunia U-20 2023 yang digelar di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. menegaskan sesuai kesepakatan dengan FIFA, sepak bola mesti dipisahkan dari politik.

Oleh sebab itu, setiap negara bisa berlaga pada setiap turnamen FIFA meski negara tuan rumah tidak memiliki hubungan bilateral dengan mereka. (fajar/zul)

Topik Menarik