Sejak Januari 2022, Aceh Dilanda 565 Kali Gempa

Sejak Januari 2022, Aceh Dilanda 565 Kali Gempa

Nasional | acehsatu.com | Sabtu, 2 Juli 2022 - 03:34
share

ACEHSATU.COM | BANDA ACEH - BMKG mencatat sebanyak 565 gempa bumi mengguncang Aceh sejak Januari hingga Juni 2022. Jumlah itu mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama pada 2021.

"Stasiun Geofisika Aceh Besar berhasil memonitoring sebanyak 565 kejadian gempa bumi di wilayah Aceh dengan berbagai kekuatan (magnitudo) dan kedalaman," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar Andi Azhar Rusdin kepada wartawan, Sabtu (2/7/2022).

BMKG mengelompokkan gempa berdasarkan kekuatannya. Menurut Andi, gempa di Aceh didominasi berkekuatan di bawah M 5 dengan rincian 391 peristiwa berkekuatan M<3 dan 169 gempa dengan kekuatan antara M 3 hingga M 5.

Gempa dengan kekuatan di atas M 5 tercatat sebanyak 5 kejadian. Gempa terbesar yaitu M 5,9 yang terjadi di Laut sebelah Barat Aceh Jaya pada tanggal 5 Maret 2022. Jumlah gempa tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.

stasiun geofisika aceh besar
Ilustrasi gempa di Aceh. (Foto: Istimewa)

"Bila dibandingkan tahun 2021 lalu dari bulan Januari-Juni teranalisa sebanyak 505 kejadian gempa bumi," jelas Andi.

Berdasarkan kedalamannya, kata Andi, gempa di Aceh didominasi gempa dangkal dengan rincian kedalaman di bawah 60 kilometer sebanyak 503 kejadian. Gempa kedalaman menengah atau 60 kilometer hingga di bawah 300 kilometer sebanyak 62 kejadian.

Menurut Andi, ada 15 gempa yang dirasakan masyarakat. Skala terbesar gempa yang dirasakan yakni V MMI di Aceh Jaya pada 5 Maret 2022 saat wilayah tersebut diguncang gempa berkekuatan M 5.9.

"Dari peta seismisitas wilayah Aceh pada tahun 2022 terlihat bahwa wilayah segmen patahan Aceh yang terletak membentang dari barat laut Banda Aceh hingga Aceh Barat bagian timur merupakan wilayah dengan tingkat keaktifan gempa bumi (seismisitas) tinggi," ujar Andi.

"Dengan keaktifan gempa bumi di wilayah Aceh yang tinggi, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, bersikap tenang, tidak panik dan tidak terpancing oleh informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Peningkatan kapasitas masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi ancaman bahaya gempa," lanjut Andi.

Dia meminta masyarakat untuk selalu memastikan sumber informasi hanya dari BMKG. Info BMKG dapat diakses melalui berbagai kanal media sosial. (*)

Topik Menarik