Setelah Pertalite Dan Solar Mantap, Beli LPG 3 Kilo Juga Bakal Pakai Aplikasi

Setelah Pertalite Dan Solar Mantap, Beli LPG 3 Kilo Juga Bakal Pakai Aplikasi

Nasional | rm.id | Jum'at, 1 Juli 2022 - 06:35
share

Siap-siap. Tak hanya untuk pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar, kini beli gas LPG 3 Kg juga kudu melalui aplikasi MyPertamina . Asyik bukan...

Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo mengatakan, pihaknya bakal membatasi pembelian liquified petroleum gas (LPG) 3 kilogram. Konsumen yang akan membeli gas melon tersebut mesti bertransaksi menggunakan aplikasi MyPertamina.

Untuk LPG sebetulnya sama kita minta juga untuk register (lewat aplikasi MyPertamina), ujar Mars dalam keterangannya, kemarin.

Mars menjelaskan, kebijakan itu diambil untuk menekan beban subsidi yang melebar pada tahun ini. Dia berharap, skema pembelian LPG 3 kilogram dapat membuat penyaluran subsidi tepat sasaran bagi kelompok menengah ke bawah.

Malahan, menurut dia, perseroan telah lebih dulu melakukan uji coba pembelian LPG 3 kilogram lewat aplikasi verifikasi MyPertamina. Dia mengklaim, uji coba itu berjalan dengan baik hingga pertengahan tahun ini.

Sebetulnya LPG sudah kami lakukan uji coba di 114 ribu penduduk menggunakan aplikasi MyPertamina. Alhamdullilah sekarang sudah masuk di tahap ke-6, ungkapnya.

Mars mengatakan, uji coba pembelian LPG 3 kilogram lewat aplikasi dilihat berdasarkan pada profil masyarakat yang dihimpun dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial (Kemensos).

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menambahkan, penerapan MyPertamina untuk membeli elpiji masih belum direalisasikan. Saat ini, kata dia, pihaknya masih fokus untuk bahan bakar minyak (BBM) subsidi, yakni Solar dan Pertalite.

Prinsipnya untuk elpiji tiga kilogram belum kita jalankan (pembelian menggunakan aplikasi MyPertamina), katanya.

Diketahui, harga keekonomian LPG sebesar Rp15.500 per kg-Rp20 ribu per kg. Angka itu berada di kisaran harga LPG nonsubsidi yang ditetapkan PT Pertamina (Persero) sebesar Rp15.500 per kg.

Pertamina sendiri baru menaikkan harga LPG nonsubsidi dari Rp13.500 menjadi Rp15.500 per kg pada 27 Februari 2022.

Akun @ AlbertSolo2 meneruskan kebijakan Pertamina. Kata dia, Pertamina mengharuskan masyarakat yang ingin membeli pertalite, solar dan gas elpiji ukuran 3 kg atau gas melon, untuk melakukan registrasi di aplikasi MyPertamina. Hal ini untuk mencegah terjadinya salah sasaran.

Siap-siap saja ya, belanja LPG bersubsidi 3 Kg juga harus pakai aplikasi My Pertamina, lho, saut @ NetroSun .

Akun @ aritj menimpali. Seringkali, kata dia, orang dari kelompok ekonomi mampu membeli LPG bersubsidi. Terakhir, dia melihat seorang pemilik toko material menurunkan 3 unit LPG 3 kg dari mobilnya.

Setuju pembelian LPG 3 kg menggunakan aplikasi MyPertamina, ujar @ tsabit_kang .

Selama ini, kata @ tsabit_kang , orang miskin banyak dimanfaatkan orang kaya agar mendapat subsidi. Kenyataanya, justru orang miskin di kampung-kampung banyak menggunakan kayu bakar untuk memasak ketimbang gas elpiji.

Pemerintah habis Rp 500 triliun untuk subsidi BBM-LPG, ternyata dinikmati orang kaya, ungkap @ prastow .

Akun @ HestiBambang menyarankan, untuk mengurangi subsidi yang mencapai Rp 502 triliun lebih, baiknya Pemerintah menaikkan harga-harga komoditas yang selama ini disubsidi. Yaitu, LPG menjadi Rp 30 ribu per tabung, Pertalite Rp 10 ribu per liter dan Pertamax Rp 15 ribu per liter.

Sudah saatnya dihentikan subsidi listrik, gas dan BBM serta BPJS Kesehatan. Kepada warga miskin, langsung saja beri uang tunai, usul @ Mad_Rudin .

Senada, @ FrankyTts juga setuju subsidi BBM dan LPG dihapus dan diganti dengan bantuan tunai langsung untuk warga kurang mampu. Subsidi langsung, kata dia, efefktif diterima oleh rakyat miskin dan sudah pernah dilakukan selama pandemi Covid-19.

Menurut @ Supriyanto_Pri , penggunaan aplikasi MyPertamina bertujuan baik. Yaitu, untuk meminimalkan salah sasaran subsidi bagi masyarakat kurang mampu. Hanya saja, kata dia, sarana prasarananya harus dioptimalkan dulu.

Karena tidak semua orang miskin punya dan bisa mengoperasikan handphone android. Sudah gitu sinyal juga belum bisa mengcover semua daerah, harusnya dipertimbangkan itu, katanya.

Akun @ Franken_blues mengatakan, Badan Anggaran DPR telah meminta Pemerintah tetap melanjutkan subsidi LPG tabung 3 Kg hingga subsidi listrik 450 VA. Subsidi ini, kata dia, akan masuk dalam program prioritas Pemerintah tahun anggaran 2023.

Subsidi juga bertujuan menjaga daya beli masyarakat serta memberi perlindungan sosial secara efektif bagi masyarakat, ujarnya. [TIF]

Topik Menarik