Ratusan Tahanan WNI Dilaporkan Meninggal di Sabah, DPR: Pemerintah Tindak Lanjut!

Ratusan Tahanan WNI Dilaporkan Meninggal di Sabah, DPR: Pemerintah Tindak Lanjut!

Nasional | gatra.com | Rabu, 29 Juni 2022 - 20:11
share

Jakarta, Gatra.com Publik baru-baru ini dihebohkan dengan adanya laporan terkait dugaan perlakuan tidak manusiawi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditahan di Depot Tahanan Imigrasi (DTI) Tawau, negara bagian Sabah, Malaysia. Laporan tersebut disampaikan oleh Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) yang mengungkap sekitar 149 Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia di 5 pusat tahanan imigrasidi wilayah tersebut.

Menurut KBMB, muncul dugaan adanya kekerasan dan penganiayaan yang dialami oleh WNI selama proses penahanan imigrasi. Anggota Komisi I DPR, Sukamta menyebut, pemerintah harus memberikan perhatian ekstra untuk mengungkap kebenaran temuan tersebut. Saya minta Kemenlu untuk segera menindaklanjuti temuan ini, apalagi juga muncul kabar adanya penyiksaan yang selama ini dialami tahanan WNI di sana, ucap Sukamta.

Adanya informasi yang beredar di beberapa media bahwa kejadian penyiksaan WNI telah berlangsung bertahun-tahun, juga perlu diselidik secara menyeluruh. Semestinya, jika kasus sudah berlangsung lama, pihak Kedubes RI di Malaysia mengetahui kejadiannya. Saya kira ini ada yang aneh, temuan KBMB disebut berdasar data dari Kedubes Malaysia di Jakarta ada ratusan tahanan WNI yang meninggal di tahanan selama tahun 2021-2022, sementara menurut KJRI hanya ada 7 tahanan WNI yang meninggal dalam kurun waktu yang sama. Perbedaan datanya sangat mencolok, katanya.

Untuk mengoptimalkan proses investigasi, Wakil Ketua Fraksi PKS mengusulkan dibentuk tim adhoc yang terdiri dari Kemenlu, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), interpol Indonesia, juga perwakilan dari organisasi pekerja migran.

Saya berharap kasus ini bisa segera diungkap, karena sangat ironis jika temuan ini betul terjadi. Pemerintah juga perlu segera membuat langkah dan kebijakan yang tegas agar tidak terulang kejadian yang sama di masa depan, pungkasnya.

Topik Menarik