Hormati Pembicara dengan Menjadi Pendengar yang Baik

Hormati Pembicara dengan Menjadi Pendengar yang Baik

Nasional | jawapos | Sabtu, 25 Juni 2022 - 17:49
share

Ada banyak gangguan yang membuat seseorang tidak bisa mendengarkan dengan efektif. Salah satunya, ponsel pintar yang terasa lebih menarik dibandingkan menyimak obrolan pembicara yang sedang berlangsung. Padahal, kemampuan mendengarkan yang buruk bisa berdampak negatif terhadap diri kita dan orang lain.

SELAIN merusak reputasi, hal itu bisa menimbulkan konflik dan kesalahpahaman dengan orang lain. Nah, dari contoh tersebut, kita bisa melihat pentingnya etika ketika menjadi seorang pendengar. Dengan menjadi pendengar yang baik, artinya Anda menghargai si pembicara yang berdiri di hadapan Anda dan menghargai acara yang tengah berlangsung.

Berikut ini beberapa etika yang harus dimiliki sebagai pendengar agar bisa fokus dan antusias ketika menyimak pembicara, antara lain:

1. Lakukan kontak mata dengan si pembicara. Semakin lama Anda melakukan kontak mata dengan si pembicara, chemistry yang terbangun antara Anda dan si pembicara akan semakin tinggi.

2. Asumsikan pembicara ingin menyampaikan hal penting kepada Anda. Dengan melakukan ini, Anda akan fokus memperhatikan si pembicara.

3. Matikan ponsel Anda atau ubah ke mode sunyi selama acara berlangsung dan simpan ponsel Anda ke dalam tas atau kantong celana (jangan diletakkan di atas meja).

4. Jangan meremehkan si pembicara meskipun saat ini Anda memiliki status sosial ekonomi, jabatan, atau pangkat yang lebih tinggi daripada si pembicara.

5. Hindari memotong pembahasan si pembicara. Tahan diri, bersabarlah menunggu si pembicara selesai berbicara. Baru kemudian silakan Anda angkat tangan dan ajukan pertanyaan kepada si pembicara.

6. Jika Anda memiliki kritik yang ingin disampaikan kepada si pembicara, sampaikanlah secara personal. Jangan kritik si pembicara di hadapan banyak orang.

7. Dengarkan si pembicara dari awal sampai akhir dengan antusias. Sebaiknya tidak meninggalkan ruangan sebelum si pembicara selesai berbicara, kecuali ada hal urgen yang harus Anda lakukan. Misalnya, ke toilet.

8. Ikut berpartisipasi ketika si pembicara mengajak para pendengar untuk berinteraksi. Apa artinya Anda hadir ke sebuah acara, tapi hanya duduk diam tanpa ikut berpartisipasi? Dengan Anda mengajukan atau menjawab pertanyaan, artinya Anda masuk ke dalam proses pembelajaran. Banyak hal yang bisa didapatkan ketika ikut berpartisipasi.

9. Tunjukkan bahasa tubuh yang positif dengan meniru bahasa tubuh si pembicara. Bahasa tubuh yang positif akan membuat hubungan Anda dengan si pembicara dan pendengar yang lain berjalan positif.

10. Berpakaianlah yang rapi dan sopan. Dengan begitu, artinya Anda menghargai si pembicara dan pendengar lain yang hadir. Ingat, busana yang Anda kenakan tidak hanya memengaruhi persepsi Anda terhadap diri sendiri, tetapi juga merepresentasikan siapa diri Anda di mata orang lain.

Semoga beberapa poin di atas bisa membuat kita menjadi pendengar yang lebih baik lagi. Selamat mempraktikkan!


*) Sakti Al Fattaah SIP MIkom , Public speaking coach & mentor, penulis buku Public Speaking Itu Mudah dan Menyenangkan

Topik Menarik