Tak Wajibkan Masker Kerumunan Jemaah Haji Bisa Picu Kenaikan Covid

Tak Wajibkan Masker Kerumunan Jemaah Haji Bisa Picu Kenaikan Covid

Nasional | rm.id | Jum'at, 24 Juni 2022 - 07:40
share

Pakar memprediksi, kasus Covid-19 bakal meningkat dalam waktu satu bulan mendatang. Salah satu penyebabnya, kegiatan haji sudah tidak mewajibkan penggunaan masker.

Ahli epidemiologi M Atoillah Isfandiari menjelaskan, kerumunan manusia memiliki peran penting dalam penyebaran berbagai virus. Tak terkecuali, Covid-19.

Semakin banyak orang yang berkumpul, peluang virus untuk menular kepada setiap individu juga semakin terbuka. Apalagi, tidak diproteksi dengan masker.

Kemampuan transmisi ini naik lagi. Sehingga sedikit membiarkan skenario pengendalian pandemi untuk menuju endemi, papar Atoillah dalam diskusi bertajuk Update Covid-19, yang digelar Pengurus Besar Ikatan dokter Indonesia (PB ID), kemarin.

Epidemiolog Universitas Airlangga ini menyatakan, effective reproduction number (RT) Indonesia kembali melonjak. Dari sebelumnya 15 April 2022 sempat di titik terendah 0,4 persen, sekarang sudah di atas 1,7 persen. Peningkatan kasus, mengikuti kenaikan mobilitas sosial.

Kita sebentar lagi Idul Adha. Tapi yang paling penting menurut saya adalah haji, tuturnya.

Menurutnya, musim haji berpotensi meningkatkan kasus Covid-19. Soalnya, jemaah Haji yang kumpul di Padang Arafah itu tidak lagi diwajibkan memakai masker.

Seperti diketahui, Kerajaan Arab Saudi tidak mewajibkan lagi penggunaan masker bagi jemaah. Pertimbangannya, kasus Covid-19 di sana sudah terkendali.

Bayangkan, ada 4 juta orang dari seluruh dunia yang wukuf dan berkumpul di tempat yang sama tanpa masker. Ini masih dalam bayang-bayang transmisi dari BA.4 dan BA.5, ingat Atoillah.

Dia pun meminta Pemerinta kembali menegakkan kedisiplinan protokol kesehatan (Prokes). Terutama penggunaan masker. Atoillah juga mengusulkan Pemerintah memberlakukan karantina bagi jemaah haji yang baru pulang.

Karantina mungkin bisa dilakukan selama 3 hari seperti yang menjadi prosedur Omicron sebelumnya, sarannya.

Tim dokter Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH) Andi Yanti menyarankan para jemaah haji tetap mengenakan masker. Pakainya pun dengan benar. Yakni, harus menutupi pangkal hidung dan seluruh mulut.

Tidak menggunakan masker dengan baik maka bakteri bisa masuk dengan mudah ke saluran pernapasan. Terutama virus penyebab Covid-19, ingat Yanti.

Jemaah juga harus memperhatikan masker. Segera mengganti masker jika basah atau lembab, karena lapisan masker tidak berfungsi dengan baik.

Lebih baik lagi mengganti masker secara berkala minimal 6-8 jam sekali, atau jika dirasa sudah kotor, terangnya.

Topik Menarik