Terima 1.500 Dosis, Jateng Siap Mulai Vaksinasi PMK Kamis Ini

Terima 1.500 Dosis, Jateng Siap Mulai Vaksinasi PMK Kamis Ini

Nasional | jawapos | Selasa, 21 Juni 2022 - 17:53
share

JawaPos.com Provinsi Jawa Tengah segera menlaksanakan vaksinasi ternak sebagai upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada pekan ini. Sebanyak 1.500 dosis vaksin penangkal PMK telah diterima Pemprov Jateng dan siap didistribusikan. Vaksinasi ternak di Jateng akan dimulai pada Kamis (23/6).

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng Agus Wariyanto mengatakan, 1.500 vaksin itu kini disimpan di fasilitas cold storage dengan kapasitas 200 ribu sampai 500 ribu dosis. Vaksin tersebut siap didistribusikan ke kabupaten/kota.

Mengingat jumlah vaksin yang masih terbatas, maka akan diprioritaskan bagi ternak sehat yang berada di pusat pembibitan dan sapi perah terlebih dahulu.

Ada perintah dari pusat (Kementan), yang terpenting dari tempat balai pembibitan dan sapi perah. (Jumlah) itu tentu belum cukup, namun harus segera diaplikasikan, sambil jalan. Ini baru kita alokasikan, paling tidak besok kabupaten terpilih kita suruh ambil, karena tidak semuanya, tutur Agus via telepon, Selasa (21/6).

Agus menjelaskan, vaksinasi yang dilakukan ini merupakan tahap vaksin darurat. Targetnya vaksinasi masal akan digenjot pada akhir Agustus. Kamis (23/6) paling lambat (mulai pelaksanaan vaksinasi,Red). Mungkin bisa lebih cepat. Kita wanti-wanti segera-segera, karena ini kan untuk pencegahan, tegas dia.

Lebih lanjut diungkapkan Agus, alasan pemilihan target vaksinasi sudah melalui kajian. Untuk sapi perah menjadi prioritas. Sebab, PMK sangat berpengaruh pada produksi susu. Sementara untuk sapi potong, sapi lokal atau peranakan ongole (PO), serta kerbau cenderung lebih kuat.

Vaksinasi PMK diprioritaskan bagi daerah yang mempunyai populasi sapi perah tinggi. Adapun total jumlah populasi sapi perah di Jateng mencapai 141.395 ekor. Daerah dengan populasi sapi perah tinggi di antaranya ada di Boyolali, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga dan Klaten.

Sedangkan, untuk hewan yang telanjur sakit, Agus menyatakan, harus disehatkan terlebih dahulu. Nanti akan ada petugas khususnya, di kabupaten juga disiapkan. Kita ada tim supervisi untuk memperkuat, kita hitung, kabupaten siap atau tidak. (Vaksinasi PMK,Red) harus terprogram dan jangan menumpuk serta harus segera, sambil menunggu (vaksin) dari pusat, jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan data Disnakkeswan Jateng per Senin (20/6), sebanyak 23.487 ekor ternak diduga mengalami gejala PMK. Sebanyak 300 di antaranya dinyatakan positif PMK melalui uji medis. Dari jumlah ternak terduga PMK, sebanyak 20.254 ekor mendapatkan pengobatan. Dari prosedur itu 4.949 ekor dinyatakan membaik, sisa kasus 18.163, ternak dipotong 259 ekor dan mati 116 ekor.

Adapun, total populasi ternak berisiko PMK mencapai 8.286.534 ekor. Itu terdiri dari sapi 2.016.564 ekor, kerbau 58.190 ekor, kambing 3.790.059 ekor, domba 2.333.425 dan babi 88.296 ekor. Pemprov Jateng gencar melakukan penyehatan bagi ternak terinfeksi virus PMK. Di antaranya dengan penyuntikan vitamin, antibiotik, antihistamin, analgesik dan pengobatan pada luka nampak. Selain itu, layanan pengobatan juga dilakukan di 16 Balai Veteriner di Jateng.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun telah membuat gerakan Jaga Ternak dan Bolo Ternak. Gerakan tersebut memiliki semangat yang sama seperti Jogo Tonggo saat Covid-19. Pemerintah harus hadir, juga dengan semua pihak yang mempunyai perhatian, baik komunitas hingga perguruan tinggi, pungkas Agus.(bay/ria)

Topik Menarik