Duet Prabowo-Cak Imin Dituding Demokrat Kawin Paksa, Politisi PKB: Tidak, Tapi Suka Sama Suka

Duet Prabowo-Cak Imin Dituding Demokrat Kawin Paksa, Politisi PKB: Tidak, Tapi Suka Sama Suka

Nasional | radartegal | Senin, 20 Juni 2022 - 12:00
share

Tudingan Partai Demokrat yang menyebut duet Prabowo-Cak Imin menuju Pilpres 2024 mendatang adalah kawin paksa langsung ditanggapi Wakuil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid.

Sebelumnya, politisi Partai Demokrat, Andi Arief menyebut pertemuan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ibarat gadis yang dipaksa nikah orang tuanya.

Tidak ada yang memaksa, kami bertemu dengan riang gembira, suka sama suka, kata Waketum PKB, Jazilul Fawaid, Minggu (19/6).

Menurut Jazilul, meski sudah bertemu dengan Prabowo, PKB tetap menjalin komunikasi dengan partai-partai lain. Termasuk dengan Demokrat, yang sebelumnya pernah ada pembicaraan koalisi.

Begitupun dengan Demokrat, kami tetap berharap jalinan komunikasi tetap berjalan seirama, katanya.

Jazilul menyebut, kondisi politik terus dinamis. Partainya pasti memilih jalan yang terbaik. Betul, PKB sadar dari awal perlunya teman koalisi, sebab tiket kami tidak cukup, ucapnya.

Diketahui, Cak Imin menemui Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,Sabtu (18/6) lalu. Dalam pertemuan itu, keduanya sepakat untuk menjalin kerja sama antara PKB dan Gerindra untuk menghadapi Pemilu 2024 dan membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Berita sebelumnya, Politisi Demokrat Andi Arief menanggapi koalisi Gerindra-PKB yang sedang digagas Prabowo-Cak Imin. Menurut Demokrat, hal itu ibarat anak gadis dipaksa menikah oleh ortunya.

Diketahui, PKB menggelar pertemuan dengan Gerindra Sabtu malam (18/6) di kediaman Prabowo di Kertanegara Jaksel. Pertemuan itu terkait kerja sama politik menuju Pilpres 2024.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Andi Arief menyebut pihaknya menghargai jalinan komunikasi mereka dan mengibaratkan anak gadis yang dipaksa menikah oleh orang tuanya.

Terkait pertemuan Prabowo dan Cak Imin, Andi Arief menyebut masih terus menjaga komunikasi dengan PKB. Dia menilai PKB memiliki strategi tersendiri di pertarungan pilpres mendatang.

Apakah masih perlu bertemu setelah pertemuan Prabowo-Cak Imin, saya kira tetap menjaga komunikasi minimal. Mungkin PKB ada strategi sendiri soal pilpres, kata dia.

Dia kemudian mengibaratkan pertemuan Cak Imin ke kediaman pimpinan Gerindra itu seperti anak gadis yang dipaksa menikah oleh orang tuanya.

Kami menghargai itu, ibarat anak gadis, mungkin dipaksa menikah oleh orang tuanya. Ha-ha-ha, sambungnya.

Andi Arief juga bicara soal prinsip Demokrat dalam menjalin koalisi dengan parpol lain. Andi mengatakan akan bersungguh-sungguh ikut dalam koalisi yang berpotensi menang.

Ada dua hal prinsip, Partai Demokrat akan cermat menjalin koalisi dengan yang bersungguh-sungguh ingin melakukan perubahan dan perbaikan pasca-Jokowi, jelas Andi, Minggu (19/6).

Partai Demokrat akan bersungguh-sungguh ikut dalam koalisi yang berpotensi menang, katanya lagi. (pojoksatu/zul)

Topik Menarik