Proyek Pabrik Baterai Listrik Tahap II Mulai Jalan Jokowi Happy KIT Batang Laris

Proyek Pabrik Baterai Listrik Tahap II Mulai Jalan Jokowi Happy KIT Batang Laris

Nasional | rm.id | Kamis, 9 Juni 2022 - 06:20
share

Presiden Jokowi meresmikan implementasi tahap kedua industri baterai listrik terintegrasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.

Industri baterai listrik terintegrasi ini merupakan hasil kolaborasi raksasa elektronik Korea, LG dan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pagi ini, tahap kedua industri baterai listrik terintegrasi dari LG dan konsorsium BUMN saya nyatakan dimulai pembangunannya, ujar Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.

Jokowi senang, karena tahapan industri baterai terintegrasi telah mulai berjalan. Investasi LG mencapai 9,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau setara dengan Rp 142 triliun.

Menurut eks Wali Kota Solo ini, investasi LG merupakan yang pertama di dunia yang mengintegrasikan produksi kendaraan listrik dari hulu hingga hilir.

Dimulai dari penambangan nikel, smelter, pabrik prekursor, katoda, battery pack hingga mobil listrik. Belum lagi ditambah dengan industri daur ulang baterai.

Hulu ke hilir, end to end semuanya dikerjakan, tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menurut Jokowi, pembangunan pabrik di KIT Batang ini akan membuka 20 ribu lapangan kerja.

Selain itu, terdapat banyak keuntungan yang didapat negara dengan investasi LG ke KIT Batang. Mulai dari setoran pajak, hingga dampaknya ke neraca perdagangan. Baik berupa Pajak Penghasilan (PPh) badan, PPh karyawan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), semua akan didapat negara.

Ini juga untuk memperkuat neraca perdagangan, meski sekarang sudah surplus lebih dari 20 bulan. Kita berharap semua ini mampu menciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru, ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga memuji sebaran investasi ekosistem kendaraan listrik yang kini tersebar di seluruh Indonesia. Mulai dari Pulau Jawa hingga Sulawesi.

Menurutnya, pertambangan, peleburan smelter untuk nikel ada di Halmahera, Maluku Utara. Industri refinery, pemurnian, industri prekursor katoda ada di Jawa Tengah, di Batang.

Lalu pabrik baterai yang sedang dibangun ada di Karawang, dan pabrik mobil listrik di Cikarang.

Semua tersebar. Ini sangat baik. Tidak hanya di Jawa, tapi di luar Jawa, ungkapnya.

Di tempat sama, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, KIT Batang menjadi salah satu kawasan favorit bagi investor.

Menurut Bahlil, saat ini total lahan di KIT pada pengembangan tahap satu telah terjual habis. Pengembangannya sudah masuk tahap kedua seluas 1.000 hektare.

Bahlil mengatakan, kawasan industri tersebut pertama kali ditemukan pada 14 Juni 2020. Dengan perencanaan serta kolaborasi yang baik, dalam satu tahun lima bulan, kawasan yang hanya hutan belantara, kebun tebu dan karet, kemudian menjadi kawasan industri yang jadi lokasi berbagai proyek investasi.

Lahan 450 hektare tahap pertama sudah laku terjual. Ini terjadi karena kolaborasi yang erat antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Investasi. Tapi lebih khusus karena ada kolaborasi sehati antara Kementerian BUMN dan Pemda Provinsi Jawa Tengah, ujarnya.

Bahlil berharap, kolaborasi yang baik itu akan terus terjalin agar realisasi investasi di masa depan bisa berjalan baik.

Dia pun mengungkapkan, sudah ada beberapa perusahaan yang berminat dalam pengembangan tahap kedua. Antara lain, LG dan Foxconn.

Sekarang masuk di 1.000 hektare tahap kedua. Ada LG yang masuk ke 275 hektare, kemudian Foxconn. Insya Allah, kalau memang dari Amerika ini positif masuk, tempatnya juga di sini, pungkasnya. [NOV]

Topik Menarik