Cerita Desainer Didiet Maulana Soal Kain Klasik Dodot Maudy-Jesse Choi

Cerita Desainer Didiet Maulana Soal Kain Klasik Dodot Maudy-Jesse Choi

Nasional | jawapos | Rabu, 8 Juni 2022 - 11:25
share

JawaPos.com Pasangan pengantin baru Maudy Ayunda dan Jesse Choi mengunggah foto saat mereka mengenakan busana adat Jawa. Gaya Maudy mengenakan kemben kemudian Jesse Choi mengenakan beskap yang membuat penampilan mereka bernuansa klasik.

Jesse Choi yang merupakan pria berdarah Korea Selatan-AS bergaya Nusantara dengan busana daerah. Begitu juga Maudy Ayunda yang terlihat ayu dengan kain wastra Nusantara. Ada sentuhan desainer Didiet Maulana di balik busana mereka. Kepada JawaPos.com, Rabu (8/6), Didiet menceritakan proses Maudy dan Jesse memilih kain itu. Kain Maudy saya yang pakaikan tanpa jahitan. Kain kemben dan kain jarit, katanya.

Menurutnya kain-kain itu sudah melewati proses riset sejak 2012. Karena itulah, saat dikontak Maudy, ia langsung menyatakan kesiapannya. Jadi pas dikontak langsung siap. Pakai kain-kain antik dan kain koleksi. Maudy dan Jesse menyerahkan sepenuhnya ke saya, jelasnya.

Menurut Didiet, gaya mereka memakai wastra Nusantara dengan gaya dodot dan kemben. Maudy hanya ingin pakai dodot katanya. Saya bikinkan ide tampilan dodot kuno zaman dahulu dengan kombinasi wastra, katanya.

Koleksi tersebut juga diunggah ke akun Instagram masing-masing baik Didiet Maulana dan juga Maudy Ayunda. Berikut penjelasan Didiet Maulana dalam media sosialnya.

Kembali Ke Akar

Didiet menyatakan, tampilan klasik untuk pasangan pengantin, Maudy dan Jesse, dibalut sebuah tampilan fresh yang terinspirasi dari busana klasik yang kerap dipakai oleh masyarakat Jawa di era 1800-an hingga awal 1900-an.

Kain kemben klasik buatan tahun 1930 berpadu dengan kain motif bunga prada emas buatan tahun 1960 membalut tubuh semampai Maudy. Perempuan yang dikenal sebagai aktris dan penyanyi itu juga mengenakan aksesori rambut klasik dengan bros antik dari era 1800-an. Dan uniknya memakai ikat pinggang dari tenun Sumba.

Jesse memakai kemeja dengan beskap berwarna tanah dengan ikat pinggang dari tenun Tanimbar, dengan pending emas antik. Jesse memakai batik motif Udan Liris, perlambang rejeki dan berkah.

Menanggapi hal itu, Maudy Ayunda juga menjelaskan bahwa kain itu menjadi simbol perpaduan antara 2 budaya yakni Indonesia dan Korea Selatan yang merupakan asal dari negara suaminya. Ditambah juga dengan nuansa kontemporer. A fusion of Javanese, Korean, Contemporary, jelas Maudy Ayunda. (*)

Topik Menarik