Bumi Makin Panas, Virus Cepat Berkembang Biak dan Lompat ke Manusia

Bumi Makin Panas, Virus Cepat Berkembang Biak dan Lompat ke Manusia

Nasional | jawapos | Rabu, 8 Juni 2022 - 08:13
share

JawaPos.com Berkaca dari pandemi Covid-19, para ahli mengingatkan bahwa pandemi berikutnya kemungkinan akan muncul. Patogen atau virus dapat bermunculan seiring perubahan iklim dan suhu bumi yang makin panas.

Covid-19 masih ada, kemunculan cacar monyet membuat para peneliti mencari tahu bagaimana virus menular dan menyebar di sejumlah negara. Sementara itu, kasus hepatitis akut berat pada anak juga menjadi perhatian di beberapa negara.

Penyakit menular yang muncul selalu dapat menyerang kita. Dan kita harus bersiap semampu kita, yang berarti memperkuat kapasitas kesehatan masyarakat global, kata Kepala Petugas Kesehatan Masyarakat Kanada, dr. Theresa Tam.

Perubahan Iklim Dorong Wabah

Perubahan iklim dan meningkatnya interaksi manusia-satwa liar merupakan faktor penyebab munculnya virus dan itu karena ulah manusia. Inilah sebabnya mengapa wabah penyakit endemik menjadi lebih persisten dan sering muncul, kata Direktur Kedaruratan WHO, Mike Ryan.

Hewan dan manusia mengubah perilaku mereka, termasuk kebiasaan mencari makanan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca yang berubah dengan cepat terkait dengan perubahan iklim, imbuh Ryan.

Akibatnya, kata dia, penyakit yang biasanya beredar pada hewan semakin banyak menyerang manusia. Udara dan air yang lebih hangat memudahkan virus dan bakteri untuk berkembang biak.

Pakar penyakit menular di University of British Columbia dr. Horacio Bach, mengatakan situasi ini penuh gejolak. Hal senada juga dikatakan Spesialis penyakit menular dan ahli mikrobiologi medis di Pusat Kesehatan Universitas McGill (MUHC) dr. Donald Vinh. Kita berada dalam keseimbangan yang rapuh dengan lingkungan sekitar, kata Vinh kepada Global News .

Para ahli menyebut cacar monyet, yang endemik di setidaknya 10 negara Afrika, sebagai penyakit yang terabaikan karena tidak cukup banyak penelitian yang dilakukan atau obat-obatan yang dikembangkan untuk mengobatinya. Itu semua karena dunia tak siap melakukan langkah mitigasi begitu wabah penyakit muncul.

Topik Menarik