Dibayar Rp150 Ribu, Kedok FPI Palsu Terbongkar, Peserta Aksi Mengaku Ditipu Bang Eddy

Dibayar Rp150 Ribu, Kedok FPI Palsu Terbongkar, Peserta Aksi Mengaku Ditipu Bang Eddy

Nasional | radartegal | Selasa, 7 Juni 2022 - 10:07
share

Lembaga Informasi Persaudaraan- Front Persaudaraan Islam (LIP-FPI) melalui akun Twitter @DPP_LIP merilis sebuah video yang memperlihatkan pengakuan dari salah seorang massa aksi mengatasnamakan ormas FPI itu.

Dalam narasi cuitannya, netizen itu menyinggung sosok bernama Eddy yang disebutnya telah memgatur aksi FPI palsu itu.

Hayo Siapa bapak Eddy yang mengatur aksi FPI Palsu dan membayar 150rb/orang?, kata akun @DPP_LIP.

Dilihat dari video itu, tampak pria yang ikut dalam aksi mengatasnamakan FPI itu meminta maaf kepada Front Persaudaraan Islam.

Ia pun kemudian membeberkan kronologi aksi mengatanamakan FPI tersebut yang sempat heboh di media sosial.

Atas nama Al-Fathir Haji Khairul Anam meminta maaf kepada Front Persaudaraan Islam. Malam ini saya mengatakan kronologis yang sesungguhnya, ujar pria itu.

Awalnya, kata pria bersorban putih itu, dirinya ditelepon oleh seseorang bernama Eddy untuk hadir baca doa di Monas. Ia pun kemudian mengajak jemaah dan santrinya ikut ke Monas.

Malam saya ditelepon oleh Eddy disuruh baca doa di Monas. Pagi-pagi saya mengajak para jemaah dan santri ke Monas, ungkapnya.

Setibanya di monas, dirinya mengaku kaget lantaran ia melihat bendera FPI dibagi-bagikan dari mobil komando.

Sampai di Monas, saya merasa kaget. Kekagetan saya sampai di lokasi tersebut, di mobil komando ada yang membagi-bagikan bendera FPI. Sementara saya tidak melihat tokoh besar FPI berada di lokasi tersebut, tuturnya.

Melihat pemandangan itu, pria itu pun merasa ditipu dan dibohongi serta diperalat oleh orang bernama Eddy tersebut.

Saya merasa tertipu dan dibohongi dan diperalat oleh orang tersebut (Pak Eddy), tegasnya.

Lebih lanjut, pria yang ikut dalam barisan massa aksi mengatasnamakan FPI tersebut membeberkan bahwa tiap jemaah yang hadir di aksi kampanye Anies Baswedan presiden itu dibayar oleh orang bernama Eddy tersebut.

Selesai acara tersebut, maka para jemaah selesai jam 11.30 maka kami pulang. Maka Bapak Eddy mengasihkan uang tiap-tiap jemaah tiap orang dikasih Rp150 ribu. Maka kami merasa dibohongi oleh orang itu, ujarnya.

Peserta lainnya, mengaku berasal dari Bogor. Dan dipaksa ikut dengan iming-iming uang, baju serta jalan-jalan ke Jakarta.

Awalnya kami dipaksa ikut jalan-jalan. Diberi uang Rp25 ribu dan baju putih. Katanya sih cuma keliling Jakarta, gak taunya disuruh ikut aksi dukung Anies, ujar Sariati (55), yang menolak menjawab saat ditanya siapa nama orang yang membayar.

Dikutip dari Fajar.co.id, Front Persaudaraan Islam (FPI) Reborn yang mendeklarasikan dukungannya ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akhirnya terbongkar.

Mereka diduga massa bayaran yang diminta menjadi anggota FPI dan melakukan aksi deklarasi mendukung Anies Baswedan pada Senin (6/6) .

Sampai di Monas, saya merasa kaget. Kekagetan saya sampai di lokasi tersebut, di mobil komando ada yang membagi-bagikan bendera FPI. Sementara saya tidak melihat tokoh besar FPI berada di lokasi tersebut, tuturnya.

Melihat pemandangan itu, pria itu pun merasa ditipu dan dibohongi serta diperalat oleh orang bernama Eddy tersebut.

Saya merasa tertipu dan dibohongi dan diperalat oleh orang tersebut (Pak Eddy), tegasnya.

DPP FPI pun membuat rilis mengingatkan masyarakat tentang adanya operasi intelijen. DPP FPI menegaskan, hingga saat ini belum menentukan sikap apapun terkait capres 2024. (ima/rtc)

Topik Menarik