Sikap Islamophobia India Dikecem Pemerintah Indonesia

Sikap Islamophobia India Dikecem Pemerintah Indonesia

Nasional | law-justice.co | Selasa, 7 Juni 2022 - 09:42
share

Sikap Islamophobia yang disampaikan pejabat India dikecam keras oleh PemerintahIndonesia. Pernyataan tegas juga disampaikan Kementerian Luar Negeri RI melalui twitternya.

"Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua politisi India. Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta," kata Kemlu seperti dikutip dari akun Twitternya, Selasa (7/6/2022).

Sebelumnya, kecaman terhadap India setelah muncul pernyataan menghina Islam dari anggota partai penguasa, Bharatiya Janata (BJP). Dua juru bicara BJP disebut telah mengolok-olok Al-Quran dan Nabi Muhammad SAW.

Mengutip Sputnik News, dalam sebuah debat di media Times Now, Nupur Sharma menyamakan Al-Quran dengan "bumi itu datar". Nabi Muhammad pun dihina karena menikahi Aisyah, saat beliau masih muda belia.

"Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan kemudian berhubungan dengannya pada usia sembilan tahun," ujarnya dalam sebuah video yang kemudia dihapus oleh saluran televisi tersebut.

Juru bicara BJP lain, Naveen Jindal dikatakan juga menghina Islam di sosial media. Namun Jindal mengatakan di Twitter bahwa dia mempertanyakan beberapa komentar yang dibuat terhadap dewa-dewa Hindu.

Hal itu menimbulkan kemarahan negara-negara mayoritas Muslim terutama Arab. Mereka menyebut "islamofobia" tengah melanda India.

"Meminta penghormatan terhadap kepercayaan dan agama," tulis Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, dikutip AFP, Senin.

Hal sama juga dilakukan Qatar. Bahkan negara itu juga menuntut India meminta maaf atas komentar tersebut ketika Wakil Presiden India Venkaiah Naidu datang mengunjungi negara itu untuk meningkatkan perdagangan.

"Qatar mengharapkan permintaan maaf publik dan kecaman segera atas pernyataan ini dari pemerintah India," bunyi pernyataan Kemlu Qatar.

"Membiarkan pernyataan Islamofobia seperti itu berlanjut tanpa hukuman merupakan bahaya besar bagi perlindungan hak asasi manusia dan akan menciptakan siklus kekerasan dan kebencian."

Kuwait pun bereaksi. Di media sosial bahkan aksi boikot produk India juga telah disuarakan.

"Pakistan sekali lagi menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera mengetahui situasi Islamofobia yang menyedihkan di India," kata tetangga India itu.

Sebenarnya, di dalam negeri, pernyataan jubir BJP juga menimbulkan polemik. Sebuah organisasi pendidikan dan budaya Islam, Raza Academy, sempat melaporkannya ke polisi dengan tuntutan penghinaan.

Laporan senada juga dilakukan partai nasionalis India, Tipu Sultan (TPS). Hal itu diyakini berpotensi menyebabkan kerusuhan sipil.

"Ini ancaman internal terhadap perdamaian dan harmoni negara," tulis laporan itu.

Topik Menarik