Jelang 2024, Kulonprogo Optimis Sisakan Stunting 9 Persen

Jelang 2024, Kulonprogo Optimis Sisakan Stunting 9 Persen

Nasional | radarjogja | Senin, 30 Mei 2022 - 11:48
share

RADAR JOGJA Pemkab Kulonprogo optimis mampu mengejar target menurunkan angka stunting 9 persen pada 2024. Semangat itu mendapat dukungan penuh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) RI dengan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). Konten sosialisasi juga diperluas menggandeng budayawan.

Kami memang tengah melakukan penetrasi tentang pemahaman stunting, target sasaran kali ini adalah budayawan. Selain nguri-uri kabudayan, mereka diharapkan bisa menjadi corong sosialisasi stunting, jelas Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat menghadiri pagelaran wayang kulit dalang Ki Anom Sucondro dengan lakon Semar Bangun Kayangan di Kompleks Sadewa, Sabtu malam (28/5).

Menurutnya, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dengan strategi budaya cukup efektif di tengah situasi pandemi Covid-19 yang sudah berangsur mereda. Ia menyebut sosialisasi secara langsung bertemu dengan masyarakat merupakan strategi serangan darat. Serangan udara lebih banyak dengan sosialisasi media sosial.

Tahun 2024 Kulonprogo mematok target 9 persen itu semangat luar biasa. Target nasional bahkan baru 14 persen. Tentu tidak mudah, semua harus semangat dan dan sehat, tim pendamping keluarga (TPK) tetap menjadi barometer kesuksesan program ini, merekalah yang paling tahun katanya.

Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN RI Tavip Agus Rayanto menambahkan salah satu penyebab stunting yakni gizi kronis. Hasil evaluasi, perataan gizi dengan makanan padat pabrikan melalui program DAHSAT tingkat ketercapaiannya masih rendah.

Tavip memaparkan temuan tim evaluasi. Lidah masyarakat Indonesia ternyata beragam dan tidak semua ramah dengan makan biskuit. Meskipun kandungan gizinya sudah dipastikan bagus.

Menu makanan lokal diharapkan bisa diterima. Menu makanan lokal ini akan disesuaikan dengan makanan khas daerah masing-masing, tentu dengan gizi yang sudah diukur, khususnya kandungan proteinnya tetap tinggi untuk tumbuh kembang anak, ujarnya saat sosialisasi DAHSAT di Pendapa Kalurahan Kroco, Kapanewon Pengasih di hari yang sama.

Dijelaskan, selain menggandeng budayawan, kerjasama dengan perguruan tinggi melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik atau mendatangi kelompok-kelompok secara langsung diharapkan bisa maksimal menekan stunting di Indonesia.

Di Kalurahan Kroco, ada 55 calon penerima bantuan. Rinciannya 30 anak warga Dusun Sendangsari dan 25 anak warga Dusun Bugel, Kalurahan Kroco, Kapanewon Pengasih. Bantuan makanan bergizi ini jika dirupiahkan Rp 10 ribu per hari selama selama 6 bulan. bantuan diwujudkan menu olahan makanan, dengan harapan penerima tidak perlu repot lagi mengolah makanan.

Gizinya sudah dijamin baik untuk pertumbuhan anak, katanya.

Pj Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana mengungkapkan langkah BKKBN selaras dengan programnya. Saat ini memang tengah fokus mengentaskan kemiskinan di bumi binangun.

Meskipun stunting tidak selalu identik dengan kemiskinan, tetapi ini berkait erat, ujarnya.

Ditegaskan, program DAHSAT sudah lekat di DIJ. Ada tiga pola yang dilakukan melalui sosial free, komersial atau kombinasi kedua pola tersebut. Pola diterapkan menyesuaikan situasi dan kondisi masyarakat setempat. Intinya semua harus terbingkai dalam kerangka keadilan sosial, menyiapkan dan menyelamatkan generasi penerus.

Nah stunting di Kulonprogo hasil kajian ternyata bukan karena faktor kemiskinan. Namun lebih kepada kesalahan pola asuh atau kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi seimbang. Penyebabnya orang tua terlalu sibuk atau memang kurang literasi. Namun kami optimis, target Kulonprogo tahun 2024 bisa tercapai, katanya. (Vis/tom/dwi)

Topik Menarik