Pelajar SMP Tewas Dianiaya di Bumijo

Pelajar SMP Tewas Dianiaya di Bumijo

Nasional | radarjogja | Senin, 30 Mei 2022 - 08:00
share

RADAR JOGJA Jogja sedang tidak baik-baik saja. Dalam kurun waktu tidak lebih dari 24 jam, terjadi dua peristiwa kekerasan jalanan kemarin (29/5). Pertama terjadi pukul 00.30 di Jalan Tentara Pelajar, Bumijo, Kemantren Jetis. Sementara peristiwa kedua sekitar pukul 13.35 di Bintaran, Wirogunan, Kemantren Mergangsan.

Kasubbag Humas Polresta Jogja AKP Timbul Sasana Raharja membenarkan adanya dua peristiwa kekerasan jalanan di wilayahnya kemarin. Kasus pertama merupakan penganiayaan hingga korbannya meregang nyawa. Korban merupakan pelajar SMP inisial ZWP, 17 tahun, tinggal di Depok, Sleman.
Satu lagi korban atas nama NPS yang mengalami luka lecet di kaki. Dia juga pelajar SMP kelahiran 2007, beralamat di Depok, Sleman. Kedua korban berboncengan sepeda motor, beber AKP Timbul saat dihubungi Radar Jogja kemarin (29/5).

Perwira pertama Polri ini menjelaskan, kelompok korban dan kelompok pelaku sebelumnya sudah tantang-tantangan melalui media sosial (medsos). Kemudian mereka sepakat bertemu di Jalan Kabupaten, Sleman. Selanjutnya terjadi aksi saling kejar antara kedua kelompok tersebut.

Hingga sampai di Perempatan Pingit, Jogja, kelompok korban terpisah. Akibatnya, korban bisa dikejar para pelaku. Motor korban ditendang pelaku dan jatuh. Terjadilah penganiyaan itu. Saat ini korban berada di RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi guna mengetahui penyebab kematian korban, paparnya.
Sementara pada peristiwa kedua, tempat kejadian perkara (TKP)-nya ada di kawasan Bintaran sekitar pukul 13.35. Kegaduhan pecah, saat massa sebuah simpatisan partai politik usai menggelar sebuah acara. Awalnya ada acara Syawalan salah satu kelompok. Pulangnya ada yang mengganggu, bebernya.
Polisi yang memang sudah bersiaga sejak acara dimulai, segera melakukan pembubaran. Timbul menyebut ini sebagai keributan kecil. Tapi, polisi mengerahkan personel hampir 200 orang. Water cannon sudah kami siapkan sebelum pelaksanaan apel kesiapan, lontarnya.

Dalam peristiwa ini, Timbul mengungkapkan tidak ada warga yang diamankan oleh pihak kepolisian. Terkait adanya pelemparan batu saat tawuran, ia juga menyebut tidak ada laporan. Cuma sebentar itu kejadiannya. Terus kami jaga sampai tidak ada lagi keributan, tegasnya.

Selanjutnya, Timbul meminta semua warga untuk dapat menjaga diri sekaligus menahan diri. Ia juga mengharapkan agar orang tua mengawasi kegiatan anaknya. Jogja tetap aman. Itu kriminal biasa. Bisa terjadi di mana saja, ungkapnya. (fat/laz)

Topik Menarik