Perkuat Pertahanan IKN, Panglima TNI Ajukan Tambahan Alutsista

Perkuat Pertahanan IKN, Panglima TNI Ajukan Tambahan Alutsista

Nasional | law-justice.co | Rabu, 25 Mei 2022 - 16:53
share

Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan penambahan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI.

Pasalnya kata dia, penambahan alutsista dibutuhkan untuk memperkuat pertahanan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, yang disebut sangat rentan.

"Kalau alutsista, ya kita kan juga mengajukan penambahan kekuatan personel dan alutsista," kata Andika saat ditemui wartawan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Rabu (25/5/2022).

Dia berharap pemerintah menambah alutsista yang ada walaupun dia meyakini penambahan itu belum ideal.

"Tapi yang jelas kan kita juga tidak mungkin mendapatkan dukungan secara ideal. Yang penting apa yang kami miliki, kami berusaha untuk memaksimalkan gelar kami di sana," tegasnya.

Kendati demikian, dia menegaskan akan memaksimalkan pengamanan di IKN dengan alutsista yang ada saat ini.

"Kalaupun yang baru belum ada, kita akan shifting relokasi dari aset-aset kami di titik-titik yang ada. Intinya ya harus kita buat maksimal pengamanan ibu kota baru," sebutnya.

Di sisi lain, mantan KSAD itu menjelaskan permasalahan alutsista adalah masalah kompleks. Sebab, selain menambah, ada juga melengkapi dan me-maintenance alutsista.

"Karena memang dalam me-manage alutsista itu kan bukan hanya menggunakan tapi juga memelihara sedemikian rupa sehingga masa pakainya lama," ungkapnya.

Dia melanjutkan, untuk pengadaan alutsista akan diefektifkan sesuai anggaran yang diberikan pemerintah.

"Tapi yang jelas pengadaan alutsista di periode 2020-2024 ini itu benar-benar cost effective jadi optimum berdasarkan nilai yang diberikan oleh pemerintah," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto menyebut IKN Nusantara di Kalimantan Timur rentan terhadap pertahanan negara.

Oleh sebab itu, dia mendesak dibangun kapasitas pertahanan negara untuk menjadi stabilitas di Nusantara.

"Perkembangan teknologi pertahanan udara juga memberi guncangan terhadap gagasan geopolitik tradisional. Jarak geografis tidak lagi menjadi faktor utama dalam merumuskan kapasitas pertahanan. Teknologi persenjataan terkini seperti senjata ICBM dan rudal hypersonic mampu menjangkau lokasi yang jaraknya sangat jauh dari lokasi peluncuran sangat cepat," kata Andi dalam webinar BRIN dengan tema `IKN Dalam Dinamika Keamanan Regional dan Refleksi Identitas Global Indonesia` yang disiarkan di channel YouTube BRIN, Kamis (12/5).

Topik Menarik