Wabah PMK, 1.700 Sapi di Jatim Sudah Sembuh

Wabah PMK, 1.700 Sapi di Jatim Sudah Sembuh

Nasional | jawapos | Rabu, 25 Mei 2022 - 16:06
share

JawaPos.com Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Jatim, khususnya sapi, belum berakhir. Hingga kemarin, lebih dari 5 ribu hewan masih terjangkit.

Namun, kabar baiknya, makin banyak hewan yang dinyatakan sembuh. Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga memberikan lampu hijau distribusi hewan ternak antardaerah. Namun, ada sejumlah catatan.

Hingga kemarin, lebih dari 7 ribu hewan ternak sudah terpapar PMK. Perkembangan terakhir, 1.700 ekor di antaranya telah sembuh. Dengan demikian, yang masih dirawat lebih dari 5 ribu ekor. Dari segi persentase, jumlah ternak di Jatim yang terpapar PMK sangat rendah. Sebab, populasi sapi di provinsi ini di atas 5 juta. Artinya, yang terpapar sekitar 1 persen.

Karena itulah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa wabah PMK sebenarnya tidak terlalu mengganggu proses distribusi sapi. Sehingga sapi di Jatim masih bisa didistribusikan ke daerah yang membutuhkan. Tinggal bagaimana cara pengiriman sapi tersebut, katanya kemarin.

Dia menjelaskan, pemprov sudah membuat kebijakan khusus terkait dengan distribusi hewan ternak antardaerah. Dinas Peternakan (Disnak) Jatim sudah membuat peta daerah-daerah yang aman dari PMK. Nah, sapi-sapi dari daerah itu bisa didistribusikan ke luar daerah. Sehingga bisa dipastikan aman, ungkapnya.

Selain itu, yang diperhatikan adalah lokasi pengiriman. Distribusi bisa dilakukan di daerah-daerah yang berstatus hijau (bebas dari wabah PMK). Di Jatim, ada beberapa daerah jalur distribusi yang dianggap aman. Di antaranya, Bondowoso, Jember, dan Situbondo.

Untuk sementara, jalur distribusi sapi melalui Surabaya dan wilayah pantura sisi barat Jatim dibatasi. Sebab, wabah PMK terjadi di sana. Sebagaimana di Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan. Begitu juga sapi dari wilayah Sumenep dan Pamekasan. Pengirimannya tidak boleh melewati Bangkalan. Cara itu lebih mudah dan tidak mengganggu proses distribusi ke luar daerah, imbuh Khofifah.

Sementara itu, penanganan PMK di lapangan juga masih dilakukan tim dari Pemprov Jatim dan kabupaten/kota. Sejauh ini, perkembangannya sudah terlihat. Sapi-sapi yang terpapar mulai sembuh.

Hingga kemarin, distribusi sapi di sejumlah daerah di Jatim memang belum normal. Masih cukup banyak pasar hewan yang tutup sementara imbas wabah PMK. Beberapa daerah juga mulai ancang-ancang.

Contohnya di Madiun, pemerintah setempat memberlakukan pembatasan perniagaan ternak antardaerah. Itu dilakukan seiring temuan kasus PMK. Bahkan, Bupati Ahmad Dawami menyebut tidak tertutup kemungkinan bakal memberlakukan penutupan pasar hewan.

Peran masyarakat penting. Kalau masyarakat tidak taat, lalu PMK semakin menjadi-jadi, penutupan pasar hewan akan dilakukan, katanya.

SITUASI PERSEBARAN PMK DI JATIM

Sebaran kasus: 12 kabupaten/kota

Jumlah populasi sapi: 5 juta ekor

Yang terjangkit PMK: 7 ribu ekor

Yang sembuh dari PMK: 1.700 ekor

Topik Menarik