Banjir Rob Diprediksi Sampai 25 Mei, Tinggi Gelombang Laut Jawa Capai 1,25 – 2,5 m

Banjir Rob Diprediksi Sampai 25 Mei, Tinggi Gelombang Laut Jawa Capai 1,25 – 2,5 m

Nasional | gatra.com | Selasa, 24 Mei 2022 - 13:36
share

Semarang, Gatra.com Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kondisi banjir rob di kawasanpesisir Pulau Jawa bagianUtara dapat berlangsung hingga tanggal 25 Mei 2022.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo mengatakan, sejak tanggal 13 Mei 2022, BMKG telah merilis informasi potensi banjir pesisir di beberapa wilayah Indonesia. Itu bersamaan adanya fase bulan purnama dan kondisi Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi).

Baca Juga:

Jalan Pantura Tergenang Rob Tinggi, Semarang-Demak Macet Parah

Sedangkan banjir pesisir mulai terjadi sejak tanggal 14 Mei 2022, ujarnya Eko dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/5).

Di Jawa Tengah banjir pesisir terjadi Pantai Tegal, Wonokerto-Pekalongan, Pantai Sari Pekalongan, Pantai Batang, Pantai Tawang Kendal, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jalan Raya Genuk Semarang-Demak, Pantai Karang Tengah Demak, Pantai Rembang.

Di Semarang, ribuan Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir rob tersebut. Di wilayah Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas, masyarakat yang terdampak ada 5 RW. Di RW 09 (RT 01-08) dengan total 480 KK, RW 12 (RT 05-08) dengan total 45 KK.

Adapun RW 13 (RT 01-06) sebanyak 91 KK atau 285 jiwa. RW 14 (RT 01-10) dengan total 350 KK/ 983 jiwa. RW 15 (RT 01-09) dengan total 74 KK/ 257 jiwa. RW 16 (RT 01-06) dengan total 70 KK/ 242 jiwa. Selain itu, rob juga melanda di wilayah Kemijen. RW 03 (RT 01-06) sebanyak 75 KK, serta RW 04 (RT 01 & RT 02) dengan total 70 KK.

Baca Juga:

Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Banjir Rob, Akibat Tanggul Jebol

Selain faktor curah hujan di beberapa wilayah, jelas Eko, gelombang tinggi di Laut Jawa yang mencapai 1,25 2,5 m juga memberikan dampak terhadap peningkatan banjir rob di wilayah tersebut.

Ketinggian banjir pesisir berbeda di tiap wilayah. Namun demikian, kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat, bebernya.

Masyarakat dihimbau untuk menyiapkan upaya mitigasi dan adaptasi untuk mengantisipasidampak dari banjir pesisir tersebut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.

Topik Menarik