3 Alasan Presiden Jokowi Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng Bakal

3 Alasan Presiden Jokowi Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng Bakal

Nasional | bukamatanews | Jum'at, 20 Mei 2022 - 10:00
share

BUKAMATA - Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan akan mencabut larangan ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng pad 23 Mei 2022 mendatang.

"Serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri, baik petani, pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya. Maka saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," kata Jokowi dalam keterangan pers, Kamis (19/5/2022).

Setidaknya, ada 3 alasan mendasar mengapa Presiden akhirnya memutuskan untuk membuka kembali keran eskpor minyak diantaranya

Pasokan Minyak Goreng Curah Melimpah

Pertama, Presiden Jokowi mengklaim bahwa berdasarkan hasil pengamatan dan laporan yang dia terima, pasokan minyak goreng curah sudah melimpah dibandingkan sebelum dilakukannya pelarangan ekspor minyak goreng.

"Alhamdulillah pasokan minyak goreng curah bertambah. Kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah adalah sebesar kurang lebih 194 ribu ton per bulannya. Pada bulan Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor pasokan kita hanya mencapai 64,5 ribu ton," ujarnya.

Setelah adanya pelarangan ekspor pada April 2022, pasokan minyak goreng curah mencapai 211 ribu ton per bulannya.

"Melebihi kebutuhan nasional bulanan kita," lanjutnya

Harga Minyak Goreng Curah Turun

Kedua, seiring dengan melimpahnya pasokan minyak goreng curah di dalam negeri, harga komoditas pangan itu telah turun. Jokowi mengatakan harga itu turun setelah adanya pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng.

Sebelum adanya larangan ekspor, Jokowi mengungkap harga minyak goreng curah Rp 19.800.

"Setelah adanya pelarangan ekspor harga rata-rata nasional turun menjadi Rp 17.200 sampai Rp 17.600," lanjut Jokowi

Menurut Jokowi, penurunan harga dan penambahan pasokan minyak goreng curah di dalam negeri atas kerja sama antara pemerintah, BUMN hingga swasta. Meskipun Jokowi mengaku tahu masih ada minyak goreng yang mahal di beberapa wilayah.

Siap Pantau Harga dan Pasokan Migor

Terakhir, Jokowi mengaku, pemerintah berkomitmen akan terus melakukan pengawasan dan memantau pasokan minyak goreng dalam negeri. Selain itu, terkait harga yang diyakini juga akan semakin terjangkau.

"Meskipun ekspor dibuka, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan tetap terpenuhi dengan harga terjangkau," terang Jokowi.

Ia juga meyakini dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang ditetapkan pemerintah. Hal ini karena seiring dengan ketersediaan minyak goreng curah yang semakin melimpah.

Topik Menarik