Kecam Pemerintah Singapura, Ini Deretan Tokoh yang Bela Ustaz Abdul Somad

Kecam Pemerintah Singapura, Ini Deretan Tokoh yang Bela Ustaz Abdul Somad

Nasional | sindonews | Rabu, 18 Mei 2022 - 05:45
share

JAKARTA - Ustaz Abdul Somad (UAS) mendapatkan pengalaman tidak mengenakkan saat berkunjung ke Singapura . Dai kondang asal Pekanbaru itu ditahan pihak Imigrasi Singapura dan berujung pada penolakan dirinya masuk Singapura.

Padahal, kedatangannya ke Singapura hendak berlibur bersama keluarga. Salah satu hal yang sangat disayangkan dai sejuta viewer itu adalah perlakuan pihak Imigrasi Singapura terhadap diri dan keluarganya. Sampai-sampai menyerahkan keperluan bayinya, dia tidak boleh.

Perlakuan semena-mena Pemerintah Singapura tersebut kemudian mendapatkan kecaman dari sejumlah tokoh di Tanah Air. Mereka menyesalkan tindakan Singapura yang melarang UAS masuk ke negara tersebut meski dengan tujuan berlibur.

Berikut tokoh-tokoh yang mengecam perlakuan Pemerintah Singapura terhadap UAS:

1. Fadli Zon

Anggota Komisi I DPR Fadli Zon menganggap perlakuan Singapura terhadap UAS adalah penghinaan. Fadli menyatakan bahwa UAS merupakan warga negara Indonesia yang terhormat. Selain itu, ia juga seorang ulama dan intelektual muslim.

"Kejadian ini penghinaan. Sangat tak pantas pihak Singapura memperlakukan UAS seperti itu termasuk deportasi tanpa penjelasan," tulis Fadli Zon di akun Twitternya, Selasa (17/5/2022).

Politikus Partai Gerindra itu mendesak Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Singapura Suryopratomo untuk menjelaskan peristiwa ini. "Dubes RI di Singapura harus menjelaskan peristiwa ini dann tidak lepas tangan," kata Fadli Zon dalam cuitan yang sama.

2. Fahri Hamzah

Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Fahri Hamzah memprotes keras tindakan Imigrasi Singapura yang menahan dan menolak Ustaz Abdul Somad (UAS) bersama keluarganya masuk Singapura. Mantan Wakil Ketua DPR itu bahkan menyinggung luas negara Singapura yang kecil namun bersikap sombong.

"Negara se-Upil aja blagu.!," tulis Fahri melalui akun Twitter-nya @FahriHamzah dikutip SINDOnews, Selasa (17/5/2022).

3. Yusril Ihza Mahendra

Mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yusril Ihza Mahendra menyebutkan Pemerintah Singapura berkewajiban menjelaskan pencekalan terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS) yang viral setelah diunggah di media sosial. Sebab, UAS adalah seorang ulama yang sangat dihormati masyarakat Indonesia.

Menurutnya, apa yang terjadi pada UAS bukan deportasi melainkan pencegahan. "Sebab UAS masih berada dalam area Imigrasi Singapura dan belum benar-benar masuk ke negara itu. Kalau UAS sudah melewati area Imigrasi dan diperintahkan meninggalkan negara itu, barulah namanya dideportasi," ujar Yusril, Selasa (17/5/2022).

Namun apa pun juga jenis tindakan keimigrasian terhadap UAS, menurut Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut harus dijelaskan kepada publik agar tidak timbul spekulasi ataupun salah paham. Dalam konteks ASEAN Community yang hubungan erat antarwarga, Yusril menganalisis penolakan terhadap kehadiran UAS dapat menimbulkan tanda tanya dalam hubungan baik antaretnik Melayu dan Islam di Asia Tenggara.

"UAS selama ini dikenal sebagai ulama garis lurus yang tidak aktif berurusan dengan kekuasaan dan hubungan antarnegara. Apalagi kehadiran UAS ke Singapura adalah kunjungan biasa, bukan untuk melakukan kegiatan ceramah, tabligh dan sejenisnya yang bisa menimbulkan kekhawatiran Pemerintah Singapura," kata Yusril.

4. Anwar Abbas

Ketua PP Muhammadiyah Anwar abbas menyesalkan tindakan Singapura yang melarang Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk ke negara tersebut pada Senin 16 Mei 2022. Anwar meminta Pemerintah Singapura memberi penjelasan penyebab negara tersebut menetapkan not to land atau tidak boleh mendarat dan mendeportasi UAS.

"Kriteria dan atau persyaratan apa yang tidak bisa dipenuhi atau yang telah terlanggar oleh UAS sehingga menyebabkan yang bersangkutan tidak bisa berkunjung ke Singapura," ujar Anwar, Selasa (17/5/2022).

Pria yang juga menjabat sebagai Waketum MUI ini juga ingin Pemerintah Singapura dapat memberikan penjelasan dengan sejelas-jelasnya guna tidak merusak hubungan baik antarkedua negara.

"Ini penting dijelaskan oleh Pemerintah Singapura agar tidak merusak hubungan baik di antara kedua negara yang telah terbangun selama ini," kata dia.

Topik Menarik