Dinkes Sulsel Tunggu Hasil Lab Pasien Suspek Hepatitis Akut

Dinkes Sulsel Tunggu Hasil Lab Pasien Suspek Hepatitis Akut

Nasional | jawapos | Rabu, 18 Mei 2022 - 05:08
share

JawaPos.com Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium pasien suspek hepatitis akut yang berasal dari Provinsi Sulawesi Barat. Pasien dirawat dan ditangani di RSUP Wahidin SudirohusodoMakassar.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Bachtiar Basomenyebut, gejala yang tampak pada pasien belum mengarah ke hepatitis. Namun, sampel tetap dikirim ke laboratorium guna mengetahui secara pasti status pasien.

Sebenarnya tidak menyentuh hepatitis karena gejalanya tidak mengarah ke situ. Tetapi tidak apa-apa kita kirim supaya kita waspada. Jangan sampai gejala tidak terlalu nampak tapi hasil lab mendukung, kata Bachtiar Baso seperti dilansir dari Antara di Makassar.

Hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium terkait dengan pasien itu. Sampelnya sudah dikirim, tapi belum ada hasilnya. Apapun hasilnya nanti kita harus siap. Sekalipun itu bukan warga Sulsel, tutur Bachtiar Baso.

Diamenyebut, Sulsel tetap harus bersiap menghadapi penyakit hepatitis akut, kendati kasus suspek didapati di Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar. Sebab, posisi daerah itu dianggap tidak jauh dari Kabupaten Pinrang.

Oleh karena itu, dia telah meminta Kepala Dinas Kesehatan Pinrang agar lebih waspada. Termasuk terhadap anak usia satu bulan hingga 16 tahun, jika betul hasil pemeriksaan laboratoirumitu, pasien terkena hepatitis akut.

Berkenaan dengan hal itu, akan digelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada Kamis (18/5) yang akan mempertemukan seluruh gubernur se-Indonesia dengan Presiden Joko Widodo.

Mudah-mudahan presiden akan menyapa Gubernur Sulsel karena capaian imunisasi dasar lengkapnya terbaik di seluruh Indonesia. Kita 2021 capaian 100 persen, tertinggi dan tidak ada satupun provinsi yang seperti itu, ucap Bachtiar.

Sulsel harus konsisten menjadi terbaik dalam pencapaian imunisasi dasar lengkap di momentum BIAN. Dua target utama yakni mengejar capaian target imunisasi bagi anak-anak usia lima tahun ke bawah yang belum selesai.

Itu yang kita selesaikan, lengkapi karena waktunya ini tidak panjang, hanya satu bulan, 30 hari kerja, terang Bachtiar Baso.

Selain itu, pihaknya menggenjot imunisasi campak rubella untuk anak sembilan tahun ke bawah. Ini harus diwaspadai karena seperti yang di RS Wahidin itu dianggap suspek hepatitis, ternyata bisa jadi rubella, papar Bachtiar Baso.

Topik Menarik