Legislator: Kunjungan Jokowi ke AS akan Berdampak Positif Bagi Investasi

Legislator: Kunjungan Jokowi ke AS akan Berdampak Positif Bagi Investasi

Nasional | republika | Rabu, 18 Mei 2022 - 05:02
share

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Anggota Komisi VI DPR, Deddy YH Sitorus, menilai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat beberapa hari lalu bakal berdampak positif bagi pertumbuhan investasi di Indonesia.

Ada beberapa hal penting terkait keberangkatan presiden ke Negeri Paman Sam yang harus masyarakat lihat," katanya kepada wartawan di Jakarta Selasa (17/5/2022)

Pertama, kata dia, tentunya agenda resmi menghadiri KTT ASEAN-Amerika Serikat yang membahas berbagai masalah di kawasan di bidang ekonomi, perdagangan, keamanan dan terutama stabilitas wilayah. Kedua, Jokowi bertemu dengan kalangan pebisnis utama Amerika Serikat untuk mengundang partisipasi dalam rangka investasi di Indonesia.

Agar pertemuan tersebut bisa mendatangkan investasi ke Indonesia, menurutnya perlu ada tindak lanjut dari kementerian terkait."Pemerintah melalui kementerian terkait seperti Kemenko Maritim dan Investasi, Kemenko Ekuin, Kementerian Investasi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekraf, Kementerian BUMN serta pelaku-pelaku bisnis menindaklanjuti komunikasi yang lebih intensif di tataran teknis," ujarnya.

Selain investasi, menurut Sitorus, dampak dari kunjungan itu juga mengenai dorongan kepada Amerika dan dunia untuk segera menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina yang berdampak pada ekonomi dunia. Jokowi secara tegas menyatakanIndonesia berdiri netral dalam konflik itu dan meminta penyelesaian segera.

Sikap ini tentu menjadi perhatian dunia dan mengangkat posisi Indonesia dalam konstalasi diplomasi global," ujarnya.

Sementara itu secara terpisah, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia,mengatakan kunjungan Jokowi ke Amerika Serikat berujung pada komitmen CEO Air Products & Chemicals,Seifi Ghasemi. Hal itu menambah investasi di Indonesia sebesar 3 miliar dolar Amerika Serikat atau Rp43,78 triliun. Air Products & Chemicals akan membangun instalasi hidrogen.

Topik Menarik