Produksi Komponen KA Libatkan Pelajar STM dan SMK

Produksi Komponen KA Libatkan Pelajar STM dan SMK

Nasional | koran-jakarta.com | Rabu, 18 Mei 2022 - 00:05
share

JAKARTA - Produksi komponen kereta api melibatkan pendidikan vokasi. PT INKA (Persero), Politeknik Negeri Madiun (PNM) dan SMK PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur melaksanakan perjanjian kerja sama dan kontrak pekerjaan berupa pembuatan kursi kereta api.

"Ini merupakan implementasi nyata dari Merdeka Belajar, Link and Match, Kurikulum Merdeka, Project Based Learning, dan Teaching Factory," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wikan Sakarinto, usai menyaksikan Penandatanganan Kerja Sama di Jakarta, Selasa (17/5).

Dia menerangkan, pembuatan kursi tersebut berjumlah 440 unit dan akan digunakan di kereta eksekutif. Dia memastikan, siswa dan mahasiswa dalam proyek tersebut akan terlatih secara professional, baik aspek soft skill maupun hard skill, sambil belajar dan berkuliah.

Wikan berharap, kerja sama dengan industri dapat menguatkan soft skill, hard skill, dan karakter siswa SMK. Di sisi lain, dapat memberikan perspektif tentang kontribusi dari SMK yang dapat dikolaborasikan secara nyata dengan industri selaku pengguna. "Tentunya, SMK akan berupaya untuk memenuhi standar-standar produksi industri," tambahnya.

Kerja Profesional
Lebih jauh, Wikan meminta, SMK dan PNM diajak untuk dapat bekerja secara profesional dengan mutu dan waktu yang telah disepakati. Fasilitas dan SDM kompeten akan diterjunkan untuk memberikan pelatihan.

Dia berharap, dengan itu proses produksi kursi kereta api eksekutif tersebut tepat waktu dan standar mutu yang telah ditetapkan oleh PT INKA. Menurutnya, jika proyek tersebut sukses, ke depan akan banyak lagi peluang mendapatkan proyek-proyek dan pekerjaan dari PT INKA.

"Ini tentunya akan berdampak lebih banyak lagi institusi pendidikan vokasi yang terlibat," katanya.

Dia menerangkan, waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender dengan tuntutan kualitas dan biaya sesuai dengan permintaan PT INKA.

Menurutnya, siswa SMK akan merasakan atmosfer bagaimana berkomunikasi dengan klien, dikejar target, memproses produk berstandar industri, serta mendapat umpan balik dari pengguna. "Cara belajar terbaik itu, ya sambil langsung praktik menangani proyek profesional, tentunya setelah dasar fondasinya digarap. Ini akan menguatkan soft skill mereka," ucapnya.

Wikan mengapresiasi, PT INKA yang telah mempercayai pendidikan vokasi untuk turut mengembangkan lengan produksinya ke SMK. Dia berharap skema tersebut bisa direplikasi dengan SMK, kampus vokasi, dan industri-industri yang lain.

"Sehingga, ke depan tidak heran akan banyak SMK yang memiliki omzet ratusan juta/miliaran per bulan, dan semakin banyak proyek yang melibatkan SMK untuk mendukung rantai produksi industri," tandasnya.

Topik Menarik