Epidemiolog Status Pandemi Global Bisa Berakhir Akhir 2022
JawaPos.com Dalam masa transisi dari pandemi menuju endemi, Presiden Joko Widodo sudah mengizinkan masyarakat untuk melepas masker saat berada di ruang terbuka atau outdoor. Menanggapi hal ini, terdapat sejumlah syarat atau catatan untuk mencabut status dari pandemi menuju endemi.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, status endemi bisa saja dicapai oleh beberapa wilayah di Indonesia. Akan tetapi, kata dia, hanya beberapa wilayah tertentu yang memenuhi syarat yakni misalnya cakupan vaksinasi booster sudah 70 persen dan angka positivity rate Covid-19 rendah.
Bicara endemi bisa saja dicapai beberapa wilayah tapi bukan nasional, nasional belum cukup waktu lah. Tapi bisa saja sejumlah daerah jika tes positivity rate-nya di bawah 50 persen, katanya.
Menurutnya saat ini situasi masih dinamis dipengaruhi situasi angka kasus Covid-19 secara global. Ia memperkirakan status pandemi bisa saja berakhir akhir tahun 2022.
Saya prediksi akhir pandemi akhir 2022, tapi ada beberapa catatan. Prediksi ini belum berubah ya, situasi krisis kesehatan pandemi bisa dicabut atau berakhir akhir tahun 2022, katanya.
Apa saja syaratnya?
Pertama, kata Dicky, status pandemi bisa dicabut dengan asumsi sepertiga negara di dunia masuk dalam kategori terkendali. Sehingga negara lainnya akan lebih aman.
Kedua, cakupan vaksinasi global sudah dicapai 2 dosis atau 70 persen setidaknya pada Oktober 2022. Sehingga angka kekebalan sudah lebih aman saat akhir 2022. Lalu didukung dengan cakupan vaksinasi booster 50 persen.
Ketiga, termasuk jangan adanya subvarian baru yang mematikan atau bisa menurunkan efikasi dari vaksinasi. Ia berharap hal ini tak terjadi.
Dan terakhir, Positivity Rate rendah. Ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di suatu wilayah yakni 5 persen. Jika lebih dari itu maka wilayah itu belum bisa berstatus endemi.