Puncak Kunjungan di Sleman Justru saat Libur Waisak

Puncak Kunjungan di Sleman Justru saat Libur Waisak

Nasional | radarjogja | Selasa, 17 Mei 2022 - 08:14
share

RADAR JOGJA Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Sleman bukan saat libur Lebaran. Melainkan saat long weekend libur Waisak. Seperti yang terjadi di Tebing Breksi, Monumen Jogja Kembali (Monjali), bahkan desa wisata.

Dari data Dinas Pariwisata Sleman, kunjungan wisata di Tebing Breksi saat libur Lebaran hanya mencapai 5.375 orang. Sementara saat libur Waisak, mengalami kenaikan dengan jumlah kunjungan sebanyak 7.815 wisatawan.

Sedangkan jumlah kunjungan di Monjali saat libur Lebaran sebanyak 779 pengunjung. Meningkat saat libur Waisak mencapai 1.457 kunjungan. Untuk destinasi lain seperti Kawasan Wisata Kaliurang, Kaliadem, Candi Prambanan dan yang lainya, angka kunjungannya cenderung stabil seperti saat libur Lebaran, jelas Suparmono, Kepala Dinas Pariwisata Sleman kemarin (16/5).

Menurutnya, ada perubahan pola pengunjung. Yakni dari kelompok keluarga pada saat libur Lebaran. Sedangkan pada libur Waisak, didominasi grup besar yang menggunakan kendaraan bus.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Usaha Pariwisata Dinas Pariwisata Sleman Nyoman Rai Savitri mengaku, penambahan kunjungan juga terjadi di desa wisata. Seperti yang terjadi di Desa Wisata Pulesari dengan pengunjung lebih dari 1.000 wisatawan. Sementara pada libur Lebaran sebelumnya, kunjungan hanya terjatat sejumlah 943 orang.

Sedangkan di Desa Wisata Pentingsari, jumlah reservasi pada Mei mencapai 1.357 pengunjung. Meski demikian, tingkat okupansi hotel justru mengalami penurunan. Untuk Desa Wisata Garongan, Grogol, Rumah Dome, Dewa Bromo, dan desa wisata lainnya yang juga sudah mulai naik angka kunjunganya, bebernya.

RADAR JOGJA FILE

Terpisah, Kepala Seksi Promosi dan Informasi Wisata Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Adi mengatakan, kunjungan wisatawan di Bantul selama dua hari libur Hari Raya Waisak mencapai 45.036 orang. Dengan jumlah tersebut, pendapatan yang diraih bisa menyentuh Rp 438 juta. Kami raih di akhir pekan (saat libru Waisak, Red), ungkapnya kemarin.

Dikatakan Markus, tercatat kunjungan terbanyak selama sepekan terakhir diakuinya terjadi pada akhir pekan saja. Terhitung dari 9-15 Mei, jumlah kunjungan sebanyak 76.002 wisatawan. Dan hampir 75 persennya datang pada akhir pekan. Selama seminggu ini, setidaknya kami mencatat pendapatan pada sektor pariwisata mencapai Rp 739,4 juta, bebernya.

Jika menilik jumlah kunjungan wisata ke Bantul selama libur Lebaran kemarin, lanjut Markus, total pengunjung yang berwisata ke Bantul mencapai 203.995 orang. Dengan jumlah tersebut, sektor pariwisata di Bumi Projotamansari mencatat raihan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 2 miliar.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo sebelumnya mengaku optimistis, musim liburan tahun ini wilayahnya bisa dikunjungi 350-400 ribu wisatawan. Dengan target raihan PAD sejak libur Lebaan hingga Mei mencapai Rp 3,5 miliar sampai Rp 4 miliar. Keyakinan itu berdasarkan adanya kelonggaran aktivitas masyarakat. Kami asumsikan kunjungan wisatawan ke Bantul tahun ini seperti sebelum pandemi, kata Kwintarto. (cr4/inu/eno)

Topik Menarik