Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Tingkat ASEAN Bakal Dibangun

Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Tingkat ASEAN Bakal Dibangun

Nasional | koran-jakarta.com | Senin, 16 Mei 2022 - 16:46
share

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Menular ASEAN akan dibangun. Hal itu berdasarkan pertemuan dan joint statement menteri kesehatan negara-negara anggota ASEAN.

"Ini membina kapabilitas dan kapasitas dari seluruh negara ASEAN untuk mempersiapkan diri kalau ada potensi pandemi baru," ujarnya, dalam konferensi pers 15th ASEAN Health Ministers Meeting (AHMM) secara virtual, Minggu (15/5).

Dia mengatakan, ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) dibentuk berdasarkan tiga pilar utama, yakni preventif, deteksi, dan respons. Ada tiga negara yang akan menjadi kantor pusat dari masing-masing pilar, yaitu Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

"Ini akan emberikan kemudahan bagi negara anggota ASEAN untuk mengakses sumber daya kesehatan dengan tiga kompetensi utama yang terdistribusi di tiga negara," jelasnya.

Budi menjelaskan, pendanaan nantinya menggunakan kontribusi negara anggota ASEAN. Selain itu, beberapa negara mitra seperti Jepang sudah mau memberikan komitmen pembiayaan untuk ACPHEED.

Budi berharap, ACPHEED sudah masuk tahap penandatanganan persetujuan pendirian pada September tahun ini. Persetujuan secara prinsip, pembagian tugas, dan wewenangnya sudah disepakati. "Kita harapkan kalau itu bisa ditandatangani September kita bisa mulai bangun. Mungkin di awal tahun depan sudah bisa dipakai di Indonesia," katanya.

Harmonisasi Kebijakan

Lebih lanjut, mengungkapkan joint statement itu juga menghasilkan persetujuan untuk mengadopsi dan mengharmonisasi standar protokol kesehatan se-ASEAN. Sebagai contoh, ASEAN menggunakan kode QR menggunakan standar WHO.

"Sehingga baik saat ini maupun ke depannya jika ada pandemi, negara-negara di ASEAN sudah siap," tambahnya.

Selain itu, negara anggota ASEAN saling mengakui sertifikat vaksinasi Civid-19. Hal tersebut merupakan langkah strategis dan kolaboratif keluar dari pandemi Covid-19.

"Dengan adanya saling pengakuan sertifikat vaksin diharapkan warga negara anggota ASEAN dapat melakukan perjalanan dengan aman ke negara-negara ASEAN lainnya," tandasnya.

Topik Menarik