Konflik Geopolitik Rusia dan Ukraina, KADIN Siap Antisipasi Krisis Global

Konflik Geopolitik Rusia dan Ukraina, KADIN Siap Antisipasi Krisis Global

Nasional | wartaekonomi | Minggu, 15 Mei 2022 - 22:37
share

Konflik geopolitik Rusia dan Ukraina mengakibatkan munculnya krisis global di tengah pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Tak hanya itu, konflik politik juga telah berimbas dan menyebabkan terjadinya krisis pangan global.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, bahwa ini merupakan ancaman yang lebih berat bagi dunia saat ini. Sehingga dari kelangkaan beberapa komoditas bahan pangan seperti kedelai dan gandum, berkurangnya pasokan dan produksi bahan pangan dibeberapa negara akibat kemarau panjang, ditambah lagi dengan kelangkaan pasokan minyak akibat perang, menyebabkan inflasi global - ditandai dengan kenaikan harga barang dan jasa secara umum.

Inflasi yang tinggi dapat melemahkan daya beli masyarakat dan dampaknya paling dirasakan oleh masyrakat yang kurang mampu dan berpotensi menyebabkan krisis sosial, dimana terjadi resiko peningkatan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial yang semakin melebar, kata Arsjad dengan Wartaekonomi, dalam keterangan tertulis, Minggu (15/6).

Seperti diketahui, proteksi bahan pangan masing-masing negara sudah mulai dilakukan, tidak ada lagi slogan pro-ekspor untuk bahan pangan. Menurutnya, fenomena ini dikhawatirkan akan berdampak sistemik baik berupa krisis sosial maupun politik.

KADIN Indonesia akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam upaya pencegahan dan meminimalisir krisis pangan, sehingga tidak berdampak menjadi krisis sosial, yang kemudian bisa menjadi krisis politik dalam negeri, kata Arsjad.

Arsjad juga menambahkan pihak KADIN Indonesia akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah, terutama dalam penguatan ketahanan pangan Indonesia terutama di sektor pertanian.

KADIN Indonesia memiliki sebuah program pendampingan UMKM dengan skema close loop yang ditujukan untuk membina para petani, serta menciptakan kerja sama antara perusahaan besar maupun kecil dengan para petani di Indonesia. Dengan harapa program iklusif close loop ini dapat meningkatkan ketangguhan petani di Indonesia di tengah tantangan inflasi dan perubahan iklim, jelasnya.

Walaupun kaya dia, dampak inflasi di Indonesia relatif kecil dibanding dengan inflasi global dan di negara lain, Indonesia harus bersiap diri dan mengantisipasi terhadap imbas inflasi global.

Dibutuhkan gotong royong, dialog sosial dan kerjasama antara berbagai pihak termasuk pemerintah, pelaku usaha, buruh untuk menghadapi tantangan krisis ini," tutupnya.

Topik Menarik