Corona Bisa Perparah Gangguan Jiwa Lho

Corona Bisa Perparah Gangguan Jiwa Lho

Nasional | rm.id | Minggu, 15 Mei 2022 - 07:40
share

Selain mengakibatkan masalah pernapasan, Covid-19 ternyata juga berpotensi memperparah penyakit lainnya. Bahkan memicu gangguan jiwa. Direktur Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan, Vensya Sitohang menjelaskan, pandemi Covid-19 memberikan dampak sangat luas bagi kesehatan masyarakat.

Kondisi pandemi Covid-19 memperparah atau pun semakin mempengaruhi kesehatan jiwa, katanya dalam keterangan pers, kemarin.

Angka prevalensinya meningkat 1 sampai 2 kali lipat dibandingkan kondisi sebelum pandemi Covid-19. Kelompok yang terpapar gangguan jiwa pun berbeda-beda.

ASEAN plus Three Leader yang berisi tiga negara, yakni China, Jepang, dan Korea mengakui, promosi kesehatan mental diidentifikasi sebagai salah satu prioritas kesehatan di bawah agenda pembangunan kesehatan ASEAN pasca 2015. Banyak negara melakukan upaya untuk mengatasi dampak pada gangguan mental ini, beber Vensya.

Hal tersebut menurutnya sejalan dengan komitmen global untuk mengatasi masalah kesehatan mental akibat pandemi. Adapun promosi itu dilakukan antara lain dengan mempromosikan berbagai model dan praktek efektif tentang program dan intervensi kesehatan mental diantara negara anggota ASEAN. Serta, peningkatan integrasi program kesehatan mental di tingkat perawatan primer dan sekunder.

Pandemi juga berdampak pada kesehatan mental dan penting untuk mendapatkan perhatian dari negara-negara di ASEAN, maka dalam rangkaian acara 15th ASEAN Health Ministers Meeting ini menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian masyarakat ASEAN terhadap kesehatan jiwa, ucapnya.

Secara terpisah, psikiater Dr dr Hervita Diatri, Sp.KJ (K) menjelaskan, kelompok orang yang terpapar gangguan jiwa berbeda-beda dan memiliki penatalaksanaan yang berbeda pula.

Kelompok yang pertama adalah mereka yang sebenarnya normal sebelumnya atau tidak ada masalah kesehatan jiwa kemudian menjadi memiliki masalah sampai mengalami gangguan jiwa.

Sementara kelompok kedua adalah mereka yang memang sejak awal sudah mengalami masalah kesehatan jiwa.

Sebagai contoh pada kelompok kedua ini kita bicara tentang mereka yang sudah tinggal dengan kekerasan di rumah tangga, kondisi itu membuat mereka menjadi begitu dekat dengan pelakunya terus-menerus di rumah tangga. Makanya masalah gangguan jiwanya menjadi lebih parah, tuturnya.

Kemudian, kelompok ketiga adalah mereka yang memang sebelumnya sudah memiliki masalah kesehatan fisik.

Kondisi mereka jadi semakin parah karena umumnya kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan mental. Sehingga bagi kelompok ketiga yang memiliki komorbid seperti jantung dan hipertensi, bisa semakin parah kondisinya. Hal ini diakibatkan oleh kecemasan. [JAR]

Topik Menarik