BMKG Minta Warga Waspadai Potensi Rob di Pesisir Selatan Jabar-DIJ

BMKG Minta Warga Waspadai Potensi Rob di Pesisir Selatan Jabar-DIJ

Nasional | jawapos | Minggu, 15 Mei 2022 - 06:30
share

JawaPos.com Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi rob atau banjir air pasang laut. Kondisi itu diperkirakan terjadi di pesisir selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Jogjakarta.

Fase bulan purnama yang bersamaan dengan perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi berpotensi menyebabkan peningkatan ketinggian air pasang laut yang lebih signifikan, kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo seperti dilansir dari Antara di Cilacap.

Dia mengatakan, berdasar pantauan data permukaan air ( water level ) dan prediksi pasang surut, banjir air pasang laut atau rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia pada 1420 Mei. Wilayah yang berpotensi terjadi rob di antaranya pesisir selatan Sukabumi, pesisir selatan Cianjur, pesisir selatan Garut, pesisir selatan Tasikmalaya, pesisir selatan Pangandaran, pesisir selatan Cilacap, pesisir selatan Kebumen, pesisir selatan Purworejo, dan pesisir selatan Jogjakarta.

Kami mengeluarkan peringatan potensi rob pada 1420 Mei. Potensi rob diprediksi berlangsung dengan waktu berbeda di tiap wilayah, terang Teguh Wardoyo.

Khusus untuk wilayah Cilacap, kata dia, pasang maksimum pada 15 Mei diprakirakan akan berlangsung pada pukul 08.00 WIB dengan ketinggian 2 meter. Pasang maksimum pada 16 Mei diprakirakan akan berlangsung pada pukul 08.00 WIB dengan ketinggian 2,1 meter.

Pasang maksimum pada 17 Mei diprakirakan akan berlangsung pada pukul 09.00 WIB dengan ketinggian 2,2 meter. Tinggi pasang air laut pada pukul 08.00 WIB dan 10.00 WIB diprakirakan 2,1 meter, ujar Teguh Wardoyo.

Teguh Wardoyo menambahkan, kondisi tersebut secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak dan perikanan darat.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memerhatikan pemutakhiran informasi cuaca maritim dari BMKG.

Di sisi lain, tinggi gelombang 24,5 meter yang masuk kategori tinggi juga diprakirakan masih berpotensi terjadi di perairan selatan JabarDIJ hingga 16 Maret, sehingga kewaspadaan harus lebih ditingkatkan ketika terjadi rob, papar Teguh Wardoyo.

Ketua Kelompok Nelayan PandanarangTarmuji mengatakan, hingga saat ini, nelayan di Pantai Teluk Penyu, Cilacap, tetap beraktivitas mencari ikan seperti biasa. Nelayan selalu mengikuti informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG meskipun mereka tetap menggunakan hitungan berdasar kearifan lokal.

Saat ini, kondisi perairan masih landai, nelayan tetap beraktivitas seperti biasa, tutur Tarmuji.

Disinggung mengenai peringatan dini potensi rob yang dikeluarkan BMKG, Tarmuji mengatakan, hal itu telah diantisipasi nelayan yang sedang tidak berangkat melaut dengan menambatkan perahu ke daratan yang jauh dari bibir pantai agar tidak terseret gelombang saat pasang maksimum.

Topik Menarik