Lombok Barat Bebas Kasus PMK Hewan Ternak

Lombok Barat Bebas Kasus PMK Hewan Ternak

Nasional | lombokpost | Sabtu, 14 Mei 2022 - 20:30
share

GIRI MENANG -Beberapa daerah di Provinsi NTB dikabarkan sudah masuk penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Sementara di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) hingga saat ini dilaporkan masih nihil kasus.

Kabid Pertanian dan Peternakan pada Dinas Pertanian Lobar Rai Indriani menerangkan, pihaknya sudah melakukan monitoring ke beberapa kandang ternak milik masyarakat. Belum ditemukan ada kasus PMK, jelasnya kepada Lombok Post.

Meski demikian, kewaspadaan akan terus dilakukan. Misalnya dengan menyetop pengiriman sapi dari kabupaten lain. Seperti dari Lombok Tengah dan Lombok Timur. Karena sekarang di Loteng diduga ada yang positif, katanya.

Di samping itu, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan dan pengecekan (Biosecurity), serta penyemprotan di kandang-kandang ternak. Upaya-upaya ini dinilai cukup efektif dalam mencegah penyakit menular pada hewan itu.

Indriani juga mengimbau kepada para peternak untuk menjaga kebersihan kandang. Sebab, ini sangat berpengaruh terhadap penularan PMK. Kemudian, gizi hewan juga perlu diperhatikan agar imun ternak bagus, imbuhnya.

Dia menambahkan, pemerintah sudah mensosialisasikan kepada masyarakat terkait PMK. Termasuk ciri-ciri atau gejala hewan yang sudah tertular. Kalau ada klinis segera lapor ke petugas dan nanti dikirim ke informasi sistem kesehatan hewan nasional, kata Indriani.

Saat disinggung terkait vaksinasi, dia mengaku sampai saat ini pemerintah daerah belum mengagendakan penyuntikan vaksin. Sebab, di Lobar belum ditemukan kasus positif. Untuk pastinya, kami menunggu arahan dari provinsi, pungkasnya.

Dirman, salah satu peternak Lobar berharap agar langkah-langkah antisipatif terus dilakukan pemerintah daerah. Menurutnya, intervensi pemerintah sangat dibutuhkan di tengah kondisi seperti saat ini. Karena tidak tahu jadinya kalau sampai masuk Lombok Barat, katanya.

Petani pasti akan kelimpungan. Sebab, berdasarkan informasi yang diterimanya, penularan penyakit ini sangat cepat. Sementara, di Lobar banyak kandang yang kumpul dalam satu lokasi. Seperti di kelompok ternak yang diketuainya. Anggota saya ada 105 orang dengan jumlah sapi 307 ekor. Ngeri kalau kena, jelasnya.

Dia tidak bisa membayangkan jika PMK menular ternaknya. Beruntung, dia mengaku sudah memiliki sedikit bekal pengetahuan untuk mengantisipasi penularan PMK. Sudah ada sosialisasi. Beruntung pemerintah cepat. Kita sangat terbantu, tutup Dirman. (cr-bib/r3)

Topik Menarik