Sleman Stop Beli Ternak dari Luar Daerah

Sleman Stop Beli Ternak dari Luar Daerah

Nasional | radarjogja | Sabtu, 14 Mei 2022 - 09:10
share

RADAR JOGJA Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi ditemukan di Kabupaten Boyolali. Karena langsung berbatasan dengan Kabupaten Sleman, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman menghentikan pembelian ternak dari luar daerah.

Plt Kepala DP3 Sleman Suparmono menjelaskan, banyak akses jalan dan lalu lintas yang menghubungkan Sleman dan Boyolali. Sehingga risiko penyebaran PMK di Sleman sangat tinggi. Imbauan saat ini tidak membeli dan memasukkan ternak dari luar Kabupaten Sleman, tegas Suparmono kemarin (13/5).

Untuk antisipasi dan pencegahan, lanjut Suparmono, tim monitoring dan pengawasan lalu lintas ternak dibuat. Untuk mengawasi setiap kali ada pasaran di pasar hewan. Seperti di Pasar Hewan Ambarketawang, Pasar Hewan Jangkang, Ngemplak, serta Pasar Kambing Nganggring, Turi. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan jika ditemukan ternak yang sakit kepada petugas pusat kesehatan hewan terdekat.

Peternak dan penjual, kata Suparmono, diminta untuk melakukan biosecurity kandang, alat angkut, sarana dan prasarana yang masuk di lingkungan kandang serta peternakan. Selain itu, dinas juga telah menyediakan obat, disinfektan, hingga alat pelingdung diri di UPTD pelayanan kesehatan hewan dan pusat kesehatan hewan. Jumlahnya pun, dilaporkan cukup dan memadai.

Antisipasi lainnya, adalah dengan pengambilan sampel daging. Khususnya daging impor di pasar modern, untuk dikirim ke Balai Besar Veteriner Wates. Diketahui, populasi ternak di Sleman berupa sapi potong sebanyak 32.625 ekor, sapi perah 3.419 ekor, kerbau 189 ekor, kambing 23.802 ekor, domba 36.113 ekor, dan babi 3.781 ekor. Seluruhnya, tergabung dalam kelompok ternak meliputi sapi potong 624 kelompok, sapi perah 62 kelompok, kambing 72 kelompok, domba 60 kelompok, dan babi 2 kelompok. (cr4/eno)

Topik Menarik